MAKALAH
SINTESIS PROTEIN
Oleh
Adi Santoso
201010220311026
Jurusan Ilmu dan Teknologi
Pangan
Fakultas
Pertanian-Peternakan
Universitas Muhammadiyah
Malang
2011
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
1.3
Tujuan ............................................................................................................................ 1
1.4
Manfaat........................................................................................................................... 2
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................... 3
2.1
Protein ............................................................................................................................ 3
2.2
Asam Amino................................................................................................................... 4
2.3
Sintesa Protein................................................................................................................ 9
2.4
Struktur Protein.............................................................................................................. 14
2.5
Klasifikasi Protein........................................................................................................... 15
2.6
Fungsi Protein................................................................................................................. 17
2.7
Angka Kecukupan Protein.............................................................................................. 18
2.8
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Protein................................................................. 18
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 22
3.1
Kesimpulan..................................................................................................................... 22
3.2
Saran............................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 23
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya penulis mampu
menyelesaikan makalah dengan judul Sintesis Protein.
Makalah
Sintesis Protein ini merupakan tugas akhir semester I (satu) mata
kuliah Kimia Dasar.
Melalui
makalah yang berjudul Sintesis Protein ini yang diharapkan dapat
menunjang nilai penulis di dalam mata kuliah Kimia Dasar. Selain itu, dengan
hadirnya makalah ini dapat memberikan informasi yang dapat menjadi pengetahuan
baru bagi pembacanya.
Pada
kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Mujianto,
MP selaku dosen pembimbing serta kepada seluruh pihak yang terlibat di dalam
penulisan makalah Sintesis Protein ini.
Penulis
menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.
Malang,
Januari 2011
Penulis
Adi Santoso
(201010220211026)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Protein
adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh
adalah protein, setengahnya ada di dalam otot, seperlima ada di dalam tulang
dan tulang rawan, sepersepuluhnya ada di dalam kulit, selebihnya ada di dalam
cairan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat
gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping
itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian
besar koenzim hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk
kehidupan. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat
gizi lain, yaitu pembangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh
(Almatsier, 2002).
Protein merupakan satu-satunya makronutrien yang mengandung unsur Nitrogen
(N). Selain itu apabila dibandingkan dengan makronutrien lain seperti lemak dan
karbohidrat, protein jauh lebih kompleks karena selain mengandung Karbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O) adapula sebagian protein yang mengandung S,
bahkan terkadang ada pula yang mengandung P, Fe, dan Cu (Sudarmadji, 2003).
1.2
Rumusan Masalah
a. “Apakah protein itu?”
b. “Apakah
fungsi protein?”
c. “Bagaimanakah
sintesis protein terjadi?”
1.3
Tujuan
a. “Mengetahui pengertian protein”
b. “Mengetahui fungsi protein”
c. “Mengetahui proses sintesis protein”
1.4
Manfaat
1.4.1
Bagi mahasiswa :
a.
Mengetahui pengertian protein dan
proses sintesanya.
b.
Mengetahui pentingnya protein
dalam metabolisme tubuh.
c.
Mengetahui klasifikasi dan struktur kimia
protein.
1.4.2
Bagi penulis :
a.
Membiasakan diri untuk menyelesaikan suatu
masalah.
b.
Menjadi salah satu sarana untuk melatih diri
mengembangkan bakat dalam menulis dan meneliti.
c.
Menghasilkan karya yang dapat bermanfaat bagi
masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Protein
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam
amino, yang terikat satu sama lain dengan ikatan peptida. Asam amino terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigan dan nitrogen; beberapa asam amino di
samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, iodium, dan kobalt. Unsur
nitrogen adalah unsur utama protein, karena teredapat di semua protein akan
tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen adalah 16%
dari berat protein.
Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalam hal
berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Berat
molekul protein bisa mencapai empat puluh juta; bandingkan dengan berat molekul
glukosa yang besarnya 180. Jenis protein sangat banyak, mungkin sampai 1010-1012.
Ini dapat dibayangkan bila diketahiu bahwa protein terdiri atas sekian
kombinasi berbagai jenis dan jumlah asam amino. Ada dua puluh jenis asam amino
yang diketahiu sampai sekarang yang terdiri atas sembilan asam amino esensial
(asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan dari makanan)
dan sebelas asam amino nonesensial (Almatsier, 2002).
2.2
Asam Amino
Asam amino berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan, mengurangi
kesalahan, dan memacu kegesitan pikiran.
Terdapat 20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino
non-enensial dan asam amino esensial. 12 jenis asam amino
non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino
esensial yang harus didapatkan melalui makanan.
·
Fungsi Asam
Amino antra lain :
a. Penyusun protein, termasuk enzim.
b. kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme
(terutama vitamin, hormon, dan asam nukleat)
c. pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi
enzimatik (kofaktor).
Asam amino di
dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein adalah senyawa organik yang
terdiri dari satu atau lebih asam amino. Protein yang di dapatkan melalui
makanan sehari-hari di urai dalam pencernaan dalam bentuk asam amino.
Setiap sel
hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi mahluk hidup
dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein
merupakan bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah,
hormon, enzim dan organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.
Menurut Anonim (2007) berdasarkan ketersediaannya di dalam tubuh asam
amino dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
·
Asam Amino
non-essensial
Ø ALANINE (5,82%)
Memperkuat membran sel. Membantu metabolisme glukosa menjadi energi tubuh.
Memperkuat membran sel. Membantu metabolisme glukosa menjadi energi tubuh.
Ø ARGININE (5,98%)
Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen terdiri dari arginine. Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver. Membantu meningkatkan sistem imun. Menghambat pertumbuhan sel tumor dan kanker. Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.
Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen terdiri dari arginine. Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver. Membantu meningkatkan sistem imun. Menghambat pertumbuhan sel tumor dan kanker. Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.
Ø ASPARTIC ACID (6,34%)
Membantu perubahan karbohidrat menjadi energi sel. Melindungi hati dengan membantu mengeluarkan amonia berlebih dari tubuh. Membantu fungsi sel dan pembentukan RNA/DNA.
Membantu perubahan karbohidrat menjadi energi sel. Melindungi hati dengan membantu mengeluarkan amonia berlebih dari tubuh. Membantu fungsi sel dan pembentukan RNA/DNA.
Ø CYSTINE (0,67%)
Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah dan metabolisme karbohidrat. Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi. Penting untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan luka bakar dan luka operasi. Membantu penyembuhan kelainan pernafasan seperti bronchitis. Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.
Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah dan metabolisme karbohidrat. Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi. Penting untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan luka bakar dan luka operasi. Membantu penyembuhan kelainan pernafasan seperti bronchitis. Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.
Ø GLUTAMIC ACID (8,94%)
Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa. Mengurangi ketergantungan alkohol dan menstabilkan kesehatan mental.
Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa. Mengurangi ketergantungan alkohol dan menstabilkan kesehatan mental.
Ø GLYCINE (3,50%)
Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel. Penting untuk kesehatan sistem syaraf pusat. Penting untuk menjaga kesehatan kelenjar prostat. Mencegah serangan epilepsi dan pernah dipakai untuk mengobati depresi. Diperlukan sistem imun untuk mensintesa asam amino non esensial.
Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel. Penting untuk kesehatan sistem syaraf pusat. Penting untuk menjaga kesehatan kelenjar prostat. Mencegah serangan epilepsi dan pernah dipakai untuk mengobati depresi. Diperlukan sistem imun untuk mensintesa asam amino non esensial.
Ø HISTIDINE (1,08%)
Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ pendengaran. Telah dipakai untuk memulihkan beberapa kasus ketulian. Perlu untuk perbaikan jaringan. Perlu dalam pengobatan alergi, rheumatoid arthritis, anemia. Perlu untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ pendengaran. Telah dipakai untuk memulihkan beberapa kasus ketulian. Perlu untuk perbaikan jaringan. Perlu dalam pengobatan alergi, rheumatoid arthritis, anemia. Perlu untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
Ø PROLINE (2,97%)
Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin C akan membentuk jaringan kolagen yang penting untuk menjaga kecantikan kulit. Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.
Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin C akan membentuk jaringan kolagen yang penting untuk menjaga kecantikan kulit. Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.
Ø SERINE (4,00%)
Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf (myelinsheaths). Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan otot dan kesehatan sistem imun. Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin.
Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf (myelinsheaths). Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan otot dan kesehatan sistem imun. Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin.
Ø TYROSINE (4,60%)
Memperlambat penuaan sel. Menekan pusat lapar di hipotalamus. Membantu produksi melanin. Penting untuk fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan pituitary. Penting untuk pengobatan depresi, alergi dan sakit kepala. Kekurangan menyebabkan hypothyroidism dengan gejala lemah, lelah, kulit kasar, pembengkakan pada tangan, kaki, dan muka, tidak tahan dingin, suara kasar, daya ingat dan pendengaran menurun serta kejang otot.
Memperlambat penuaan sel. Menekan pusat lapar di hipotalamus. Membantu produksi melanin. Penting untuk fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan pituitary. Penting untuk pengobatan depresi, alergi dan sakit kepala. Kekurangan menyebabkan hypothyroidism dengan gejala lemah, lelah, kulit kasar, pembengkakan pada tangan, kaki, dan muka, tidak tahan dingin, suara kasar, daya ingat dan pendengaran menurun serta kejang otot.
Ø GAMMA - AMINOBUTYRIC ACID (GABA) (**)
Menghambat sel dari ketegangan. Mencegah ansietas dan depresi bersama niacin dan inositol.
Menghambat sel dari ketegangan. Mencegah ansietas dan depresi bersama niacin dan inositol.
Ø ORNITHINE (**)
Membantu pelepasan hormon pertumbuhan yang memetabolisir lemak tubuh yang berlebihan jika digabung dengan arginine dan carnitine. Penting untuk fungsi sistem imun dan fungsi hati yang sehat. Penting untuk detoxifikasi amonia dan membantu proses penyembuhan.
Membantu pelepasan hormon pertumbuhan yang memetabolisir lemak tubuh yang berlebihan jika digabung dengan arginine dan carnitine. Penting untuk fungsi sistem imun dan fungsi hati yang sehat. Penting untuk detoxifikasi amonia dan membantu proses penyembuhan.
Ø TAURINE (**)
Menjaga kesehatan otot jantung, sel darah putih, otot rangka dan sistem syaraf pusat. Komponen penting dari cairan empedu yang penting untuk pencernaan lemak, absorbsi vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K). Menjaga kadar kolesterol darah. Kekurangan menyebabkan ansietas, epilepsi, hiperaktif dan fungsi otak yang buruk. Disintesa dari asam amino cysteine.
Menjaga kesehatan otot jantung, sel darah putih, otot rangka dan sistem syaraf pusat. Komponen penting dari cairan empedu yang penting untuk pencernaan lemak, absorbsi vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K). Menjaga kadar kolesterol darah. Kekurangan menyebabkan ansietas, epilepsi, hiperaktif dan fungsi otak yang buruk. Disintesa dari asam amino cysteine.
Ø CYSTEINE (**)
Dibentuk dari asam amino methionine dengan bantuan vitamin B6. Merupakan bahan dasar glutathione yaitu salah satu antioksidan terbaik yang bekerja optimum bila bersama vitamin E dan selenium. Melindungi sel dari zat-zat berbahaya, efek radiasi. Melindungi hati dan otak dari alkohol dan rokok. Penting dalam pengobatan bronchitis, emphysema, TBC, dan rheumatoid arthritis. Mudah berubah menjadi cystine.
Dibentuk dari asam amino methionine dengan bantuan vitamin B6. Merupakan bahan dasar glutathione yaitu salah satu antioksidan terbaik yang bekerja optimum bila bersama vitamin E dan selenium. Melindungi sel dari zat-zat berbahaya, efek radiasi. Melindungi hati dan otak dari alkohol dan rokok. Penting dalam pengobatan bronchitis, emphysema, TBC, dan rheumatoid arthritis. Mudah berubah menjadi cystine.
Ø CITRULLINE (**)
Menghasilkan energi. Meningkatkan sistem imunitas. Dimetabolisir menjadi arginine. Penting dalam detoxifikasi amonia yang merusak sel-sel sehat.
Menghasilkan energi. Meningkatkan sistem imunitas. Dimetabolisir menjadi arginine. Penting dalam detoxifikasi amonia yang merusak sel-sel sehat.
(**) Hanya
terdapat pada Liqua Health
·
Asam Amino
esensial
1. ISOLEUCINE (4,13%)
Diperlukan
untuk pertumbuhan yang optimal. Perkembangan kecerdasan. Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh. Diperlukan
untuk pembentukan asam amino non esensial lainnya. Penting untuk pembentukan
haemoglobin dan menstabilkan kadar gula darah (kekurangan dapat memicu gejala
hypoglycemia).
2. LEUCINE (5,80%)
Pemacu fungsi
otak. Menambah tingkat energi otot. Membantu menurunkan kadar gula darah yang
berlebihan. Membantu penyembuhan tulang, jaringan otot dan kulit (terutama
untuk mempercepat penyembuhan luka post - operative).
3. LYCINE (4,00%)
Bahan dasar antibodi darah. Memperkuat sistem sirkulasi.
Mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal. Bersama proline dan Vitamin C akan
membentuk jaringan kolagen. Menurunkan kadar triglyserida darah yang berlebih.
Kekurangan menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, rambut rontok, anemia,
pertumbuhan terhambat dan kelainan reproduksi.
4. METHIONINE (2,17%)
Penting untuk metabolisme lemak. Menjaga kesehatan hati,
menenangkan syaraf yang tegang. Mencegah penumpukan lemak di hati dan pembuluh
darah arteri terutama yang mensuplai darah ke otak, jantung dan ginjal. Penting
untuk mencegah alergi, osteoporosis, demam rematik dan toxemia pada kehamilan
serta detoxifikasi zat-zat berbahaya pada saluran cerna.
5. PHENYLALANINE(3,95%)
Diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan mencegah penyakit gondok. Dipakai untuk mengatasi depresi juga untuk mengurangi rasa sakit akibat migrain, menstruasi dan arthritis. Menghasilkan norepinephrine otak yang membantu daya ingat dan daya hafal. Mengurangi obesitas.
Diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan mencegah penyakit gondok. Dipakai untuk mengatasi depresi juga untuk mengurangi rasa sakit akibat migrain, menstruasi dan arthritis. Menghasilkan norepinephrine otak yang membantu daya ingat dan daya hafal. Mengurangi obesitas.
6. THREONINE (4,17%)
Meningkatkan kemampuan usus dan proses pencernaan. Mempertahankan keseimbangan protein. Penting dalam pembentukan kolagen dan elastin. Membantu hati, jantung, sistem syaraf pusat, otot-otot rangka dengan fungsi lipotropic. Mencegah serangan epilepsi.
Meningkatkan kemampuan usus dan proses pencernaan. Mempertahankan keseimbangan protein. Penting dalam pembentukan kolagen dan elastin. Membantu hati, jantung, sistem syaraf pusat, otot-otot rangka dengan fungsi lipotropic. Mencegah serangan epilepsi.
7. TRYPTOPHANE (1,13%)
Meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks. Meningkatkan kesehatan syaraf. Menstabilkan emosi. Meningkatkan rasa ketenangan dan mencegah insomnia (membantu anak yang hiperaktif). Meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan yang penting dalam membakar lemak untuk mencegah obesitas dan baik untuk jantung.
Meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks. Meningkatkan kesehatan syaraf. Menstabilkan emosi. Meningkatkan rasa ketenangan dan mencegah insomnia (membantu anak yang hiperaktif). Meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan yang penting dalam membakar lemak untuk mencegah obesitas dan baik untuk jantung.
8. VALINE (6,00%)
Memacu kemampuan mental. Memacu koordinasi otot. Membantu perbaikan jaringan yang rusak. Menjaga keseimbangan nitrogen.
Memacu kemampuan mental. Memacu koordinasi otot. Membantu perbaikan jaringan yang rusak. Menjaga keseimbangan nitrogen.
WHO (World
Health Organization) mengungkapkan bahwa protein yang
berasal dari hewan seperti susu, daging, telur, keju, dan unggas mengandung
asam amino dalam kadar yang cukup. Sedangkan protein yang berada dalam
kandungan sayur-sayuran memiliki kadar yang terbatas.
Ikan sebagai
salah satu bahan pangan yang sangat di butuhkan memiliki daya cerna protein
yang cukup tinggi yaitu sekitar 90%.
“Protein yang
dikandung ikan ternyata sudah dapat memenuhi dua pertiga kebutuhan
manusia.”
Kandungan
protein pada ikan relatif cukup besar, sekitar 15-25% setiap 100 gram. Selain
itu, kandungan protein ikan terdiri dari berbagai asam amino yang hampir
seluruhnya di butuhkan oleh manusia.
Sehari-hari
individu biasa mengonsumsi berbagai jenis protein. Protein yang di dapatkan
melalui makanan terkadang masuk bersamaan dengan karbohidrat dan nutrisi lainnya.
Banyaka ahli gizi yang menyarankan jika anda menginginkan kondisi mental
puncak, maka ada baiknya mengkonsumsi sepertiga protein terlebih dahulu sebelum
memakan yang lain (Anonim, 2010).
2.3
Sintesa Protein
Protein
adalah polipeptida (gabungan dari beberapa asam amino). Maka untuk membentuk
suatu protein diperlukan bahan dasar berupa asam amino. Polipeptida dikatakan
protein jika paling tidak memiliki berat molekul kira-kira 10.000. Di dalam
ribosom, asam amino-asam amino dirangkai menjadi polipeptida dengan bantuan
enzim tertentu. Polipeptida dapat terdiri atas 51 asam amino (seperti pada
insulin) sampai lebih dari 1000 asam amino (seperti pada fibroin, protein
sutera). Macam molekul polipeptida tergantung pada asam amino penyusunnya dan
panjang pendeknya rantai polipeptida. Seperti yang telah kita pelajari
sebelumnya bahwa ada 20 macam asam amino penting yang dapat dirangkai membentuk
jutaan macam kemungkinan polipeptida.
Sintesis
protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun begitu, DNA
tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus melalui
RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi
genetik yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode
di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein.
Informasi ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan
polipeptida dari urutan asam amino yang spesifik (Desy, 2010).
Sintesis
protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur
susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel,
sitoplasma dan ribosom (Nurdiansyah, 2010). Selain itu sintesis protein merupakan dasar untuk
mempelajari bagaimana informasi genetik di dalam DNA diekspresikan dalam
makhluk hidup. Dalam istilah genetik sering dikenal dengan yang namanya sentral
dogma. Sentral dogma merupakan serangkaian alur informasi dari DNA yang
diterjemahkan melalui RNA kemudian menjadi protein di dalam tubuh makhluk
hidup.
Sintesis
protein memiliki sumber informasi di DNA dalam bentuk gen. Gen tersebut berupa
rangkaian kode-kode basa nitrogen. Informasi dalam gen akan diterjemahkan dalam
bentuk mRNA. mRNA kemudian akan digunakan untuk merangkai asam amino yang
didapatkan dari luar dan dalam tubuh.
Sintesis
protein terjadi pada organel yang dinamakan dengan ribosom. Sintesis protein
sangat memerlukan keberadaan RNA, yaitu suatu rantai tunggal basa nitrogen
dengan backbone yang sama dengan DNA. Adapun pembagian jenis-jenis RNA secara
lengkap adalah sebagai berikut.
a.
mRNA
(messenger RNA / RNA duta)
RNA duta
merupakan RNA yang dibuat oleh proses yang dinamakan dengan transkripsi pada
inti sel. Peranan mRNA adalah membawa informasi genetik yang ada pada DNA
menuju ribosom. Informasi yang terdapat pada mRNA berupa kodon yang tersusun
secara triplet, misalkan UCA, UCU, atau AAG. Kodon tersebut dibuat triplet atau
tiga-tiga karena 4 pangkat 3 hasilnya 64, yang kombinasi hurufnya diatas 20.
b.
tRNA
(transport RNA / RNA transfer)
RNA transfer
merupakan RNA yang berperan untuk membawa asam amino dari sitoplasma menuju
ribosom saat terjadi sintesis protein. tRNA disintesis di salah satu bagian
inti sel secara langsung. Dalam proses pentransferan asam amino, tRNA
memerlukan energi yang berasal dari pemecahan molekul ATP menjadi ADP + Pi.
c.
rRNA
(ribosomal RNA / RNA ribosom)
Ribosomal RNA
inilah yang sering kita namakan sebagai ribosom. rRNA merupakan organel yang
tersusun atas subunit besar dan subunit kecil. Ribosom terdapat di sitoplasma
sebagai ribosom bebas atau terikat pada Retikulum endoplasma. Pada saat
sintesis protein berlangsung, ribosom biasanya membentuk polisom atau
poliribosom. Polisom bukanlah gabungan beberapa ribosom, melainkan hanya
beberapa ribosom yang membaca satu rantai mRNA secara bersamaan sehingga tampak
seperti berkelompok-kelompok. Poliribosom biasanya ada 4 atau 5 ribosom yang
membaca pada satu rantai mRNA yang sama.
Ø TAHAP-TAHAP SINTESA
PROTEIN
Sintesis protein dibagi menjadi dua tahapan
utama, yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi secara garis besar
merupakan proses pembuatan mRNA dari DNA dalam inti sel. mRNA tersebut lalu
bergerak menuju ribosom. Setelah itu, proses translasi, yang meliputi
penerjemahan dan perangkaian asam amino, berlangsung di ribosom.
A. Transkripsi – Pemindahan informasi dari DNA
ke mRNA
Transkripsi
sebagaimana sudah disinggung sedikit di atas merupakan serangkaian tahapan
pembentukan mRNA dari DNA. Proses ini sebenarnya merupakan awal mula informasi
pada DNA dipindahkan menuju protein pada makhluk hidup.
Transkripsi
diawali dari pemutusan ikatan H pada DNA oleh protein-protein pengurai DNA.
Proses tersebut mengakibatkan terbukanya rantai DNA pada berbagai tempat.
Terbukanya rantai DNA memicu RNA polimerase melekat ke daerah yang dinamakan
dengan promotor. RNA polimerase selanjutnya melakukan sintesis molekul mRNA
dari arah 3′ DNA, sedangkan pada mRNA dimulai dari ujung 5′ menuju 3′.
Dari kedua rantai
DNA, hanya salah satu rantai yang akan diterjemahkan menjadi mRNA. Rantai DNA
yang diterjemahkan menjadi protein dinamakan dengan rantai sense atau DNA
template atau DNA cetakan, sedangkan rantai pasangannya dinamakan DNA
antisense. Dari DNA template inilah mRNA akan membentuk rantai berpasangan
dengan basa-basa yang ada pada DNA sense.
Pada saat
sintesis mRNA berakhir, terdapat sebuah penanda terminasi yang bertugas untuk
menghentikan sintesis mRNA. mRNA yang terbentuk selanjutnya akan dipindahkan
dari inti menuju ribosom, kemudian diterjemahkan menjadi protein di ribosom.
Pada
eukariotik, hasil dari transkripsi di DNA adalah pre-mRNA, artinya mRNA yang
belum siap untuk ditranslasi. Hal tersebut disebabkan karena pre-mRNA masih
banyak mengandung intron, yaitu rangkaian kodon yang tidak bisa diterjemahkan
menjadi protein. Intron ini sangat banyak pada DNA eukariotik. Bagian yang akan
menjadi mRNA matang dinamakan dengan ekson. Ekson mengandung informasi yang
akan diterjemahkan menjadi protein.
Oleh karena itu, organisme eukariotik
memiliki tahapan splicing mRNA. Proses splicing berguna untuk membuang bagian
intron yang secara genetik tidak mengandung informasi terkait asam amino.
Splicing terjadi sebelum mRNA dikeluarkan dari inti sel.
B. Translasi – Penerjemahan mRNA Menjadi Protein
Setelah mRNA
matang (fungsional) terbentuk, proses yang harus dilakukan adalah keluarnya
mRNA dari inti sel menuju ribosom, baik itu di RE ataupun di sitoplasma. Proses
translasi sebenarnya dibagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu:
Ø
Inisiasi
Ø
Elongasi
(Pemanjangan rantai protein/polipeptida)
Ø
Terminasi
(Sintesis berhenti)
Hasil dari
proses sintesis protein adalah rantai primer protein (rantai polipeptida) yang
masih belum fungsional. Untuk menjadi fungsional, protein harus dimodifikasi di
badan golgi sesuai kebutuhan sel.
2.4
Struktur Protein
Secara teoritik
dari 21 asam amino yang ada di alam dapat dibentuk protein dengan jenis yang
tidak terbatas. Namun diperkirakan hanya sekitar 2000 jenis protein yang
terdapat di alam. Para ahli pangan sangat tertarik pada protein, karena
struktur dan sifatnya yang dapat diamankan untuk berbagai keperluan.
Struktur protein
ternyata dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu struktur primer, skunder, tersier,
dan kuarter (Winarno, 2002).
·
Struktur Primer
Struktur
primer protein merupakan struktur protein yang menunjukkan jumlah, jenis dan urutan asam amino dalam molekul protein. Oleh karena ikatan antar
asam amino ialah ikatan peptida, maka struktur primer protein juga menunjukkan ikatan
peptida yang urutannya diketahui (Kamus Lemak).
·
Struktur Skunder
Struktur
sekunder protein merupakan struktur protein yang berbentuk heliks dan struktur lembaran
berlipat (pleated sheet structure). Ikatan yang bertanggung jawab dalam
pembentukan struktur ini adalah ikatan hidrogen. Terbentuknya bentuk
heliks atau lembaran berlipat sangat bergantung pada posisi dan jenis asam
amino penyusun protein (Kamus Lemak).
·
Struktur tersier
Struktur
tersier protein merupakan struktur protein yang menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan atau gulungan, dan dengan
demikian membentuk struktur yang lebih kompleks. Struktur ini dimantapkan oleh
adanya beberapa ikatan antara gugus R pada molekul asam amino yang membentuk protein (Kamus Lemak).
·
Struktur
kuartener
Struktur
kuartener protein merupakan struktur protein yang terbentuk karena terjadinya asosiasi dua
molekul protein atau lebih. Sebagai contoh adalah struktur hemoglobin yang
terjadi karena asosiasi globin. Globin adalah empat molekul protein yang membentuk
satu kesatuan (Kamus Lemak).
2.5
Klasifikasi Protein
Menurut Zoven (2009), protein dapat
diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek, antara lain :
A. Berdasarkan Komponen
Ø Protein Bersahaja.
Merupakan campuran yang terdiri atas asam mino.
Merupakan campuran yang terdiri atas asam mino.
Ø Protein Kompleks.
Selain terdiri atas asam amino juga terdapat komponen lain (unsur logam, gugus posfat, dll).
Selain terdiri atas asam amino juga terdapat komponen lain (unsur logam, gugus posfat, dll).
Ø Protein.
Merupakan ikatan antara intermediet produk sebagai hasil hidrolisa parsial dari protein native.
Merupakan ikatan antara intermediet produk sebagai hasil hidrolisa parsial dari protein native.
B. Berdasarkan Sumber.
Ø Protein Hewani.
Berasal dari binatang, contoh : daging, susu, dll.
Berasal dari binatang, contoh : daging, susu, dll.
Ø Protein Nabati.
Berasal dari tumbuhan, contoh : jagung.
Berasal dari tumbuhan, contoh : jagung.
C. Berdasarkan Fungsi Fisiologiknya.
Berhubungan
dengan adanya dukungan bagi
prtumbuhan badan dan bagi pemeliharan jaringan:
a. Protein sempurna.
b. Protein setengah sempurna.
c. Protein tidak sempurna.
a. Protein sempurna.
b. Protein setengah sempurna.
c. Protein tidak sempurna.
D. Berdasarka Gugus Asam-Basa.
Menurut Almatsier (2002), klasifikasi asam
amino menurut jumlah gugus asam (karboksil) dan basa (amino) yang dimiliki
adalah;
1. Asam Amino Netral
Asam amino yang mengandung satu gugus asam
dan satu gugus amino. Asam amino netral terdiri atas asam amino alifatik
(rantai cabang terdiri atas hidrokarbon), asam amino dengan rantai cabang
hidroksil, asam amino dengan rantai cabang aromatik dan asam amino dengan
rantai cabang yang mengandung sulfur.
Contoh :
·
Glisin : Merupakan asam amino alfa yang paling sederhana dan merupakan asam amino non esensial yang terdapat padaskleroprotein. Pada tahun 1820 Braconnot menemukan glisin dari
hasil hidrolisis gelatin. Glisin biasa disingkat Gly dan nama lainnya asam
aminoasetat.
Rumus
Struktur Glisin (gli)
·
Tryptophan : Salah satu dari 10
esensial asam amino yang digunakan tubuh untuk mensintesis protein yang
dibutuhkan. Ini terkenal karena perannya dalam produksi utusan sistem
saraf, khususnya yang berkaitan dengan relaksasi, restfulness, dan tidur.
Rumus
Struktur triptofan (trp)
2.6
Fungsi Protein
Menurut Anonim
(2010), fungsi protein di dalam tubuh kita sangat banyak, bahkan banyak
dari proses pertumbuhan tubuh manusia dipengaruhi oleh protein yang terkandung
di dalam tubuh kita
·
Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang
sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang
sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.
·
Alat
pengangkut dan penyimpan
Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut
oksigen dalam otot. Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut
oksigen dalam otot. Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
·
Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.
·
Media
perambatan impuls syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor
penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor
penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
·
Pengendalian
pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.
2.7
Angka Kecukupan Protein
Kebutuhan protein menurut
FAO/WHO/UNU (1985, dalam Almatsier 2002) adalah “konsumsi yang diperlukan untuk
mencegah kehilangan protein tubuh dan memungkinkan produksi protein yang
diperlukan dalam masa pertumbuhan, kehamilan, atau menyusui”.
Angka Kecukupan Protein (AKP) orang dewasa
menurut hasil-hasil penelitian hasil keseimbangan nitrogen adalah 0,75 gram/kg
berat badan, berupa protein patokan tinggi yaitu protein telur (mutu cerna/digestibility
dan daya manfaat/utility telur adalah 100). Angka aini dinamakan safe
level of intake atau taraf suapan terjamin.
2.8
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Protein .
1. Dampak kekurangan protein.
Kekurangan protein banyak terdapat pada
masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat
menyebabkan Kwasiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun (balita). Kekurangan
protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang
menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
v
Kwasiorkor.
Istilah kwashiorkor pertamakali diperkenalkan
oleh Dr. Cecily Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di
Ghana, Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana kwashiorkor artinya penyakit yang
diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang ditungu kelahirannya. Kwashiorkor lebh banyak terdapat
pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang
terlambatmenyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama
dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadipada konsumsi energi yang cukup
atau lebih.
Gejalanya:
- pertumbuhan terhambat.
- Otot-otot berkurang dan lemah.
- Edema.
- Muka bulat seperti bulan (moonface)
- Gangguan psikimotor.
- pertumbuhan terhambat.
- Otot-otot berkurang dan lemah.
- Edema.
- Muka bulat seperti bulan (moonface)
- Gangguan psikimotor.
Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya
edema di perut, kaki dan tangan. Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan
albumin serum. Pada kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat
badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya udema, sehingga
penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan odema
menghilang, maka berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya
berat badan tersebut tidak sampai dibawah 60 % dari berat badan standar bagi
umur yang sesuai.
Ciri-ciri :
§ Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan
kusam.
§ Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi
kesan kasar dengan garis-garis permukaan yang jelas.
§ Didaerah tungkai dan sikut serta bokong
terdapat kulit yang menunjukkan hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas
dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih
mengkilap.
§ Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
§ Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat
perlemkan sel-sel hati.
v Marasmus.
Marasmus berasal dari kata Yunani yang
berarti wasting merusak. Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12
bulan pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi
karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak
higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waku yang
panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.
Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari kwashiorkor.
Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari kwashiorkor.
Gejalanya :
·
Pertumbuhan
terhambat.
·
Lemak dibawah
kulit berkurang.
Otot-otot berkurang dan melemah.
Otot-otot berkurang dan melemah.
·
Berat badan
lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti: panjang, lingkar
kepala dan lingkar dada.
· Muka seperti orang tua (oldman’s face).
Pada penderita marasmus biasanya tidak ada
pembesaran hati (hepatomegalia) dan kadar lemak serta kholesterol didalam darah
menurun. Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak
in-aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.
2. Dampak Kelebihan Protein.
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan
tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat
menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk
menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah
lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang
harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis,
dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini
dilihat pada bayi yang diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi,
sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk
konsumsi protein adalah dua kali angaka kecukupan gizi AKG) untuk protein.
Upaya Penanggulangan.
Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan
protein, maka dapat dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :
· Pemantauan status gizi (PSG) masyarakat.
· Pemberian makanan tambahan (PMT).
· Pemantauan garam beryodium.
· Pemberian kapsul vit. A
· Pemberian tablet Fe.
· Pengumpulan data KADARZI.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1
Kesimpulan
Dari makalah diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa protein
sangatlah penting, terutama bagi pertumbuhan. Disamping itu protein merupakan
zat utama dalam membantu tumbuh kembang anak. Sehingga apabila anak cukup
asupan proteinnya, maka anak akan tumbuh sehta, jauh dari gizi kurang dan tidak
terjadinya gangguan tumbuh kembang.
Selain itu, protein merupakan penghasil energi terbesar. Dengan adanya protein dalam tubuh, maka tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi yang harus diperhatikan asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang, tidak boleh kekurangan dan tidak bileh pula kelebihan. Karena kelebihan atau kekurangan asupan protein dapat menimbulkan penyakit, seperti : kwashiorkor, marasmus, dan obesitas.
Selain itu, protein merupakan penghasil energi terbesar. Dengan adanya protein dalam tubuh, maka tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi yang harus diperhatikan asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang, tidak boleh kekurangan dan tidak bileh pula kelebihan. Karena kelebihan atau kekurangan asupan protein dapat menimbulkan penyakit, seperti : kwashiorkor, marasmus, dan obesitas.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca,
untuk dapat memanfaat kan apa yang telah disampaikan dalam makalah ini, guna
untuk meningkatkan status gizi di masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang
sehat.
Saran
a. Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk
dapat memenuhi asupan protein, agar dapat tumbuh dengn sehat.
b. Agar seluruh ibu-ibu memperhatikan gizi anak,
terutama asupan proteinnya, agar tidak ada lagi penderita gizi buruk.
c. Kepada tenaga kesehatan untuk dapat
mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang gizi, terutama tentang protein.
d. Diharapkan masyarakat atau pun pembaca mau
ikut serta menggalakkan program tentang pemberantasan gizi buruk, untuk
mencapai Indonesia sehat 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Achmmad, Wendy. biologi, proses sintesis protein. [online], (http://www.wendyismy.name/biologi/biologi-umum/sintesis-protein.html, diakses pada 9 Januari 2011).
Anonim. 2007. Asam amino esensial .
[online], (http://www.supamas.com/asam- amino-esensial.html, diakses pada 9
Januari 2011).
Anonim. 2007. Asam amino non
esensial . [online], (http://www.supamas.com/asam-amino-non-esensial.html, diakses
pada 9 Januari 2011).
Anonim. 2010. asam amino, F. Sintesis Protein,
polipeptida. [online], (http://supersuga.wordpress.com/2010/03/23/asam-amino/, diakses
pada 9 Januari 2011).
Desy. 2010. Sintesis protein. [online], (http://desybio.wordpress.com/tag/f- sintesis-protein/, diakses
pada 9 Januari 2011).
Kamus Lemak. Kamus Kimia
Online. [online], (http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=223, diakses
pada 9 Januari 2011).
Kamus Lemak. Kamus Kimia
Online. [online], (http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=222, diakses
pada 9 Januari 2011).
Kamus Lemak. Kamus Kimia
Online. [online], (http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=215, diakses
pada 9 Januari 2011).
Kamus Lemak. Kamus Kimia
Online. [online], (http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=216, diakses
pada 9 Januari 2011).
Nurdiansyah, R. H. 2010. Sintesis
protein. [online], (http://rivokempoel.wordpress.com/2010/04/29/sintesis-protein/, diakses pada 9 Januari 2011).
Sudarmadji, Slamet dkk. 2003.
Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian. Yogyakarta
: Liberty.
Winarno, F.G. 2002. Kimia
Pangan Dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Zoven. 2010. Makalah Gizi Protein. [online], (http://zoven.wordpress.com/2009/04/21/makalah-gizi-protein/, diakses pada 9 Januari 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar