BIOSINTESIS LIPID
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada penulis sehingga
makalah yanfg berjudul “ biosintesa lipid” ini dapat diselesaikan sesuai
rencana.
Tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia dasar. Makalah ini
menggambarkan tentang proses metabolisme dan organel yang terlibat di dalamnya.
Dalam menyelesaikan
makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1) Bapak
Mujianto ,MP. Yang telah memberikan bimbingan penulisan makalah ini, dan
2) Semua
pihak yang telah membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini belumlah sempurna. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya. Atas saran dan kritiknya
penulis ucapkan terima kasih.
Malang,
12 Januari 2011
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lemak atau lipid merupakan salah satu zat makronutrien yang dibutuhkan
oleh tubuh. Dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai penyusun membran sel, pelarut
beberapa macam vitamin, pengisi jaringan adiposa, bahan baku dalam pembuatan
hormon, serta penyumbang energi terbesar, yaitu 9,3kkal setiap gramnya.
Lemak yang dikonsumsi manusia, berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi
lemak hewani dan lemak nabati. Pada umumnya lemak hewani terdiri dari asam
lemak jenuh sedangkan lemak nabati terdiri dari asam lemak tak jenuh. Wa;laupun
Asam lemak tak jenuh lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan asam lemak
jenuh, namun asam lemak tak jenuh lebih menyehatkan untuk tubuh dikarenakan
disimpan dalam beentuk kolesterol baik(LDL). Sedangkan asam lemak jenuh akan
disimpan dalam bentuk HDL
(kolesterol jahat) yang bila terdapat berlebihan dalam darah dapat menyebabkan hipertensi, aterosklerosis, arteriosklerosis maupun serangan jantung.
(kolesterol jahat) yang bila terdapat berlebihan dalam darah dapat menyebabkan hipertensi, aterosklerosis, arteriosklerosis maupun serangan jantung.
Makanan yang mengandung lemak akan dicerna oleh tubuh and dirombak
menjadi asam leamk dan gliserol. Selanjutnya, kelebihan asam lemak yang tidak
digunakan oleh tubuh akan disintesis kembali menjadi lemak dan dijadikan
sebagai cadangan energi. Namun, sintesis lemak dapat pula dibentuk dari glukosa
maupun asam amino.
Oleh karena itu dalam makalah ini, penulis mencoba memberi penjelasan
kepada pembaca tentang bagaimana menyintesis lemak pada tumbuhan maupun
hewan(manusia) baik yang berasal dari asam lemak, glukosa maupun asam amino.
1.2 Rumusan Masalah
- Apakah yang dimaksud
dengan asam lemak?
- Bagaimana proses
sintesis asam lemak pada tumbuhan?
- Bagaiman proses
sintesis lemak pada manusia?
1.3 Tujuan
- Mengetahui jalannya
sintesis asam lemak pada tumbuhan.
- Mengetahui jalannya
sintesis lemak pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asam Lemak
Asam lemak
adalah adalah senyawa alifatik
dengan gugus karboksil.
Bersama-sama dengan gliserol,
merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan baku
untuk semua lipida pada makhluk hidup. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak
dibedakan menjadia asam lemak jenuh (saturated fatty acid, ikatannya tunggal)
dan asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty aacid, terdapat atom C yang
berikatan ganda). Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi)
daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah
bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi)
sehingga mudah mengalami kerusakan. Namun, Asam lemak tak jenuh dianggap
bernilai gizi lebih baik karena lebih reaktif dan merupakan antioksidan di dalam tubuh.
Posisi ikatan
ganda pada asam lemak tak jenuh juga
menentukan daya reaksinya. Semakin dekat dengan ujung, ikatan ganda semakin
mudah bereaksi. Karena itu, asam
lemak Omega-3 dan Omega-6
(asam lemak esensial) lebih bernilai gizi dibandingkan dengan asam lemak
lainnya. Beberapa minyak nabati (misalnya α-linolenat) dan minyak ikan laut
banyak mengandung asam lemak esensial (lihat macam-macam asam lemak)(anonymous,
2010).
2.2 Biosintesis Lemak Pada
Tumbuhan
Pada tumbuhan hijau, asam
lemak diproduksi di kloroplas.
Biosintesis asam lemak pada tumbuhan merupakan cabang dari daur
Calvin, yang memproduksi glukosa
dan asetil-KoA. Kompleks-enzim asilsintase III (KAS-III)
memadukan malonil-ACP (3C) dan asetil-KoA (2C) menjadi
butiril-ACP (4C) melalui empat tahap (kondensasi, reduksi, dehidrasi, reduksi)
yang masing-masing memiliki enzim tersendiri.
Pemanjangan selanjutnya
dilakukan secara bertahap, 2C setiap tahapnya, menggunakan malonil-KoA, oleh
KAS-I atau KAS-IV. KAS-I melakukan pemanjangan hingga 16C, sementara KAS-IV
hanya mencapai 10C. Mulai dari 8C, di setiap tahap pemanjangan gugus ACP dapat
dilepas oleh enzim tioesterase untuk menghasilkan asam lemak jenuh bebas dan
ACP. Asam lemak bebas ini kemudian dikeluarkan dari kloroplas untuk diproses
lebih lanjut di sitoplasma,
yang dapat berupa pembentukan ikatan ganda atau esterifikasi
dengan gliserol menjadi trigliserida (minyak atau lemak).
Pemanjangan lebih lanjut hanya terjadi bila terdapat
KAS-II di kloroplas, yang memanjangkan palmitil-ACP (16C) menjadi stearil-ACP
(18C). Enzim Δ9-desaturase kemudian membentuk ikatan ganda, menghasilkan
oleil-ACP. Enzim tioesterase lalu melepas gugus ACP dari oleat. Selanjutnya,
oleat keluar dari kloroplas untuk mengalami perpanjangan lebih lanjut.
Proses
esterifikasi (pengikatan menjadi lipida)
umumnya terjadi pada sitoplasma,
dan minyak (atau lemak) disimpan pada oleosom.
Banyak spesies tanaman menyimpan lemak pada bijinya (biasanya pada bagian kotiledon) yang ditransfer
dari daun dan organ berkloroplas lain. Beberapa tanaman penghasil lemak
terpenting adalah kedelai, kapas, kacang tanah, jarak, raps/kanola, kelapa, kelapa sawit, jagung dan zaitun.
Proses biokimia
sintesis asam lemak pada hewan dan tumbuhan relatif sama. Namun bedanya,
tumbuhan mampu membuat sendiri kebutuhan asam lemaknya, sedangkan hewan kadang
kala tidak mampu memproduksi atau mencukupi kebutuhan asam lemak tertentu,
sehingga harus dipoasok dari luar. Asam lemak yang harus dipasok dari luar ini
dikenal sebagai asam
lemak esensial karena hewan tidak memiliki enzim untuk menghasilkannya(anonymous,
2010).
2.3 Sintesis Lemak Dalam Tubuh Manusia
Lemak yang telah
dikonsumsi oleh tubuh baik lemak hewani maupun nabati akan dirombak oleh enzim
lipase di usus halus menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya zat-zat ini
akan diserap di usus halus. zat-zat yang lebih sederhana sehingga bisa diserap
oleh vili(jonjot/tonjola dalam usus halus). Setelah diserap oleh usus, lemak-lemak
tersebut akan diangkut oleh saluran kelenjar getah bening yang pada akhirnya
akan sampai di hati/hepar. Disini, lemak-lemak tersebut akan disintesis menjadi
lemak "siap pakai" yang akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah. Lemak tersebut ada yang disimpoan dalam bentuk HDL maupun LDL
tergantung pada jenis asam lemak yang dikonsumsi oleh orang tersebut. Nantinya
HDL maupun LDL ini dipakai untuk membentuk
jaringan adiposa, dan jaringan lain sebagai cadangan energi. Adapun
proses sintesis lemak dalam tubuh adalah sebagai berikut (anonymous, 2010).
Sintesis lemak
dalam sel terjadi di organel reticulum endoplasma(RE) halus. Sintesis lemak
merupakan reaksi anabolisme(Kristiyono, 2008). Lemak dapat disintesis dari
karbohidrat dan protein karena dalam metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu
di dalarn daur Krebs. Lemak disintesis dari protein dan karbohidrat melalui
asetil ko-enzim A. dalam tubuh, ketiga
macam senyawa tersebut dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat
tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat
dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
Metabolisme
gliserol memiliki cara sama dengan metabolisme karbohidrat, yaitu melalui jalan
piruvat.
Untuk mensintesis lemak atau asam lemak diperlukan suatu ko-enzim A yang
berfungsi memutuskan atau memecahkan dua bagian atom C (karbon)nya untuk
membentuk asetil Ko-A. Karena pemutusan rantai karbonnya terjadi pada karbon
(C) kedua pada mata rantai asam lemak, maka reaksinya dinamakan beta oksidasi.
Beta oksidasi adalah suatu proses yang berlangsung secara berulang-ulang
sehingga semua atom karbon (C) pada rantai lemak berubah menjadi asetil Ko-A.
Asetil Ko-A juga dapat diubah kembali menjadi asam lemak sehingga reaksi beta
oksidasi disebut pula sebagai reaksi reversible (yang dapat di balik). Asam piruvat
sebagai hasil akhir metabolisme gliserol, dan asetil Ko-A bersama-sama akhirnya
memasuki siklus asam
trikarboksilat yang merupakan langkah terakhir dari metabolisme
dalam tubuh.
Berikut ini akan proses sintesis lemak yang berasal dari
karbohidrat dan protein.
Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
Gliserol + asam lemak ———> lemak.
Tahap pembentukan asetil-Ko A terlebih dahulu dari senyawa asam lemak. Tahap ini dimulai dengan penempelan asam lemak dengan koenzim A (Ko-A) melalui ikatan tioester. Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim lemak asil-Ko A sintetase (fatty acyl-CoA synthetase) dan diselesaikan dengan bantuan enzim pirofosfatase sehingga membentuk senyawa asil-Ko A.
Sintesis Lemak dari Protein:
Protein ———— enzim protease ————> Asam Amino
Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piruvat ———> Asetil Ko-A.
Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam piruvat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak(anonymous, 2009).
Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
Gliserol + asam lemak ———> lemak.
Tahap pembentukan asetil-Ko A terlebih dahulu dari senyawa asam lemak. Tahap ini dimulai dengan penempelan asam lemak dengan koenzim A (Ko-A) melalui ikatan tioester. Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim lemak asil-Ko A sintetase (fatty acyl-CoA synthetase) dan diselesaikan dengan bantuan enzim pirofosfatase sehingga membentuk senyawa asil-Ko A.
Sintesis Lemak dari Protein:
Protein ———— enzim protease ————> Asam Amino
Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piruvat ———> Asetil Ko-A.
Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam piruvat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak(anonymous, 2009).
Oksigen yang
diperlukan tubuh memerlukan oksigen lebih banyak dalam proses oksidasi lemak
untuk menghasilkan energi dibandingkan dengan proses oksidasi karbohidrat. Hal
ini dimungkinkan karena perbandingan C : H : O molekul lemak jauh lebih besar
dibandingkan dengan molekul karbohidrat. Misalnya, perbandingan C : H : O pada
molekul tristearin adalah 57 : 110 : 6, sedangkan molekul glukosa juga memiliki
enam atom oksigen, tetapi perbandingan C : H : O pada glukosa jauh lebih
rendah, yaitu 6 : 12 : 6. Perbedaan ini mengakibatkan nilai pembakaran yang
jauh berbeda. Satu gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram
karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja(anonymous, 2010).
Adapun alur pembentukan/sintesis lemak baik yang berasal dari asam lemak, glukosa maupun asam amino maupun sebaliknya hingga dapat digunakan sebagai sumber energi, dapat dilihat dalam gambar berikut.
Adapun alur pembentukan/sintesis lemak baik yang berasal dari asam lemak, glukosa maupun asam amino maupun sebaliknya hingga dapat digunakan sebagai sumber energi, dapat dilihat dalam gambar berikut.
BAB III
KESIMPULAN
Ø Asam lemak yang baik untuk
tubuh adalah asam lemak tak jenuh, khususnya yang memiliki ikatan rangkap dekat
dengan ujungnya.
Ø Sintesis lemak terjadi di
reticulum endoplasma(RE) halus.
Ø Sintesis lemak dapat dibuat
dari asam lemak, glukosa, maupun asam amino.
Ø Energi yang dihasilkan lemak
tiap gramnya 9,3 kkal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2009. Sintesis
Lemak Protein. (online)
tanggal 09 januari 2011 pukul 16:44).
anonymous. Reaksi
Anabolisme. (online)(http://gurumuda.com/bse/anabolisme,
diakses pada
tanggal 09januari 2011 pukul 15:44).
anonymous. 2010. Asam
lemak. (online)(http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak,
diakses pada
tanggal 09 januari 2011 pukul 15:43).
Anonymous. 2010. Sintesa
Lemak Pada Tubuh. (online)
(http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080831003650AA4C7Y0,
diakses pada tanggal 09januari 2011 pukul 15:42).
Krisriyono. 2008. Seri Pendalaman Materi Biologi SMA dan MA. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar