Makalah
Pengetahuan Bahan
Pengolahan
Komoditi Buah-Buahan
Oleh:
Adi Santoso
201010220311026
JURUSAN ILMU DAN
TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya penulis mampu
menyelesaikan makalah dengan judul Pengetahuan Bahan Komoditi Buah-Buahan.
Makalah Pengetahuan
Bahan Komoditi Buah-Buahan ini merupakan tugas mata kuliah Pengetahuan
Bahan yang diprogram oleh penyusun pada semester VII (tujuh). Melalui makalah
yang berjudul Pengetahuan Bahan Komoditi Buah-Buahan ini yang diharapkan
dapat menunjang nilai penyusun di dalam mata kuliah Pengetahuan Bahan. Selain
itu, dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan informasi yang dapat menjadi
pengetahuan baru bagi pembacanya.
Pada
kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Sukardi,
MP selaku dosen pembimbing serta kepada seluruh pihak yang terlibat di dalam
penulisan makalah Pengetahuan Bahan Komoditi Buah-Buahan ini.
Penulis
menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.
Malang, 10 Desember 2013
Penyusun,
Adi
Santoso
NIM.
201010220211026
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Buah
2.2 Manfaat Buah
2.3 Definisi Pengolahan Bahan Pangan
2.3.1 Teknik
pengolahan makanan
2.4 Ragam Olahan Buah
2.4.1 Olahan Sari Buah
2.4.2 Selai dan Jeli Buah
2.4.3 Olahan Keripik Buah
2.4.4 Manisan Buah
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Syarat Mutu Minuman Sari
Buah ...................................................................
|
9
|
Tabel 2. Kriteria Mutu Selai Buah
...............................................................................
|
13
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buah
merupakan komoditas yang memiliki kandungan gizi yang relatif banyak. Diantara
beberapa kandungan gizi yang banyak terdapat dalam buah antara lain adalah
vitamin, mineral, serat, pigmen, antioksidan, dan lain-lain. Semua itu adalah
zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia agar dapat menjalankan fungsi
metabolisme tubuhnya secara normal.
Disamping
memiliki kandungan gizi yang baik bagi manusia, buah juga memiliki rasa yang
nikmat dan segar. Hal ini tentu menjadikan banyak orang suka mengkonsumsi buah.
Terlebih setiap jenis buah memiliki cita rasa dan teksturnya sendiri-sendiri,
sehingga selalu ada sensasi yang berbeda-beda antara buah yang satu dengan buah
yanga lain.sedangkan rasa segar yang dimiliki oleh buah dikarenakan terdapat
kandungan air yang relatif tinggi.
Namun, segala
kebaikan yang terdapat di dalam buah tersebut menjadikan buah menjadi sangat
rentan mengalami kerusakan atau yang biasa disebut perishable foods. Hal ini tentunya sangat tidak
diharapkan baik bagi produsen, distributor maupun pedagang buah. Selain itu,
umur simpan buah yang relatif pendek menjadikan buah menjadi resiko tersendiri,
mengingat harga buah yang relatif mahal.
Hal
inilah yang menjadi pendorong utama perlunya dilakukan proses pengolahan pada
komoditas buah. Melalui proses pengolahan ini diharapkan dapat menekan jumlah
buah yang terbuang ketika produksi buah berada pada fase panen raya. Sehingga
kelebihan buah yang diperoleh, dapat diolah guna meningkatkan umur simpan
sehingga dapat bertahan meskipun musim panen telah lewat. Selain itu melalui
proses pengolahan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas, estetika, serta
rasa yang tentunya akan berkorelasi positif terhadap nilai jual komoditi buah
tersebut.
Namun
dalam mengolah komoditi buah-buahan bukanlah hal yang mudah, mengingat setiap
komoditi buah memiliki karakteristik yang berbeda antara satu buah dengan buah
yang lain. Hal inilah yang menjadikan pengetahuan bahan menjadi sangat penting,
karena tanpa adanya pemahaman yang baik mengenai komoditi yang akan diolah
tentunya akan berdampak pada hasil olahan yang dihasilkan.
1.2 Tujuan
- Mengetahui definisi dari pengolahan
- Mengetahui fungsi dari pengolahan
- Mengetahui proses pengolahan yang sesuai untuk komoditi buah-buahan
- Menyelesaikan tugas mata kuliah Pengetahuan Bahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga
yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus
dan melindungi biji. Aneka rupa
dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni
sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian
buah dalam lingkup pertanian
(hortikultura) atau pangan adalah
lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini
tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal
dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang
sesuai menurut pengertian botani
biasa disebut buah sejati.
Buah
seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku
industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme
tumbuhan, mulai dari karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu
yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi (Wikipedia, 2013).
2.2 Manfaat Buah
Menurut
Anonim (2013), manfaat buah untuk
kesehatan tubuh sangat banyak sekali, buah dapat menjadi bagian terpenting
untuk kesehatan tubuh kita. Berbagai manfaat buah untuk tubuh diantaranya
adalah sebagai anti bodi dan menjadi sumber vitamin terpenting yang dibutuhkan
oleh tubuh manusia. Buah menjadi salah satu makanan sehat yang sangat
dibutuhkan untuk membuat tubuh kita menjadi sehat dan bugar baik disaat usia
muda maupun disaat usia tua.
Manfaat buah untuk kesehatan tubuh yang paling
penting adalah memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Dengan mengkonsumsi buah, tubuh kita akan menambah kebutuhan vitamin, serat,
dan mineral lain yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Buah juga dapat menjadi
antioksidan yang dapat menjaga kekebalan tubuh kita.
Manfaat buah
untuk kesehatan tubuh ada banyak sekali, berikut adalah beberapa manfaat buah
yang sangat baik untuk tubuh dan manfaat tersebut telah kami rangkum menjadi
manfaat yang global dimiliki oleh beragam jenis buah yang ada di berbagai
belahan dunia. Berikut adalah manfaat buah untuk kesehatan tubuh kita.
1.
Makan
buah secara rutin dapat mencegah penyakit jantung.
2.
Makan
buah secara rutin dapat juga mencegah serangan kerusakan hati dan stroke.
3.
Mengkonsumsi
beberapa jenis buah juga dapat mencegah penyakit kanker.
4.
Buah
dapat juga dijadikan sebagai diet alami yang dapat mencegah kolesterol jahat
yang dapat menyerang tubuh kita.
5.
Buah
juga dapat mencegah tekanan darah tinggi.
6.
Buah
juga memiliki antioksidan yang dapat menjaga kekebalan tubuh kita.
7.
Buah
kaya akan vitamin, mineral, dan zat penting lainnya sehingga dapat menjaga
kebugaran tubuh.
Ada banyak
lagi manfaat buah bagi kesehatan tubuh kita yang tidak kalah pentingnya. Namun
perlu diketahui tidak semua buah dapat dikonsumsi secara bebas, terutama jika
anda sedang menderita penyakit dan sedang dalam masa pengobatan.
2.3 Definisi Pengolahan Bahan Pangan
Pengolahan
bahan pangan adalah suatu kegiatan merubah bahan mentah menjadi bahan jadi
ataupun bahan setengah jadi. Tidak semua makanan di konsumsi dalam bentuk segar.
Sebagian besar makanan di konsumsi setelah terlebih dahulu diolah menjadi
berbagai makanan siap saji/setengah siap saji dalam berbagai jenis. Bahan
mentah hasil panen kalau dibiarkan begitu saja lama-kelamaan akan mengalami
kerusakan akibat pengaruh-pengaruh fisiologik, mekanik, fisik, kimiawi,
parasitik atau mikrobiologik. Perubahan-perubahan tersebut ada yang
menguntungkan, ada pula yang merugikan. Karena itu diperlukan suatu kegiatan
pengolahan bahan pangan yang bisa memastikan agar bahan pangan tersebut tidak
terbuang percuma dan bisa di konsumsi bila-bila masa.
Tujuan
Pengolahan bahan pangan adalah untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang
masa simpan bahan pangan. Pengolahan bahan pangan identik dengan proses
pengawetan. Baik pengawetan secara kimia, fisik ataupun mikrobiologi. Dalam
pengolahan bahan pangan, perubahan-perubahan yang terjadi pada bahan pangan
yang bersifat menguntungkan dengan sengaja diadakan, digiatkan, dibantu,
dipercepat dan diatur. Sedangkan perubahan-perubahan yang bersifat merugikan
dihambat, dicegah, dihindarkan dan dihentikan. Segala sesuatu yeng menyangkut
perlakuan yang terjadi dalam rangkah mengolah bahan pangan dikenal dengan
istilah Teknologi makanan.
2.3.1 Teknik pengolahan makanan
Menurut Wijaya (2013), secara umum terdapat dua teknik
pengolahan, yaitu:
a. Suhu tinggi/ thermal
Pemanasan dengan menggunakan suhu 100°c dan diatas 100°c.Dalam teknik
pengolahan ini terdapat 3 jenis proses yang berbeda yaitu
blanching,pasteurisasi dan sterilisasi.Ketiga proses pemanasan ini terdapat
berbagai variasi suhu dan waktu tertentu,tergantung dari jenis bahan pangan
yang akan diolah.
b. Suhu rendah
Suhu rendah didefinisikan sebagai suhu di bawah suhu udara normal tetapi
masih di atas suhu beku. Umumnya yang dimaksud dengan suhu rendah ini berkisar
antara -2°C sampai 8°C. Pada dasarnya, penurunan mutu produk pangan melibatkan
dua sistem, yaitu sistem kimia dan biokimia produk itu sendiri dan sistem
mikroorganisme yang mengkontaminasinya. Kedua sistem ini sama-sama beraktivitas
dan akan mempengaruhi mutu akhir produk
2.4 Ragam Olahan Buah
Menurut
Suprapti (1994), berbagai macam jenis buah yang ada di Indonesia ini dapat
diproses menjadi beraneka ragam produk olahan antara lain :
- Kelompok Produk Minuman
·
Sari
Buah
·
Sirup
Sari Buah
·
Anggur
Sari Buah
·
Buah
dalam Sirup
·
Fruit
Cocktail
b.
Kelompok Makanan Ringan
·
Manisan
·
Dodol
·
Gethuk
·
Sale
Pisang
·
Kripik
c.
Kelompok Pelengkap Makanan
·
Sauce
·
Acar
dan lain-lain.
Sari
buah sendiri terdiri dari 3 jenis, yaitu:
·
Sari
Buah Encer Keruh
·
Sari
Buah Encer Jernih
·
Sari
Buah Pasta/kental atau juice.
2.4.1 Olahan Sari Buah
Pengolahan
buah-buahan menjadi sari buah dikembangkan sebagai salah satu cara untuk
memanfaatkan kelebihan (melimpahnya) buah segar dipasaran, akan tetapi saat ini
pengolahan sari buah merupakan salah satu sarana komoditas buah-buahan yang
penting (Pujimulyani, 2009).
Sari buah
didefinisikan sebagai cairan yang diperoleh dengan memeras buah, baik disaring
ataupun tidak, yang tidak mengalami fermentasi dan dimaksudkan untuk minuman
segar yang langsung dapat diminum. Sari buah merupakan minuman yang sangat
disuka, karena praktis, enak, dan menyegarkan, serta bermanfaat bagi kesehatan
mengingat kandungan vitaminnya secara umum tinggi (Fachruddin, 2002).
Tabel
1. Syarat Mutu Minuman Sari Buah
No
|
Kriteria Uji
|
Satuan
|
Persyaratan
|
1
1.1
1.2
|
Keadaan :
Aroma
Rasa
|
-
-
|
Normal
Normal
|
2
|
Bilangan
formal
|
ml
NaOH/ 100ml
|
Min
15
|
3
3.1
3.2
3.3
|
Bahan Tambahan
Pangan
Pemanis buatan
Pewarna tambahan
Pengawet
|
-
-
-
|
Tidak
boleh ada
Sesuai
SNI 01-0222-1987 *)
Sesuai
SNI 01-0222-1987 *)
|
4
4.1.
4.2
4.3
4.4
4.5
|
Cemaran logam
Timbal (Pb)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Timah (Sn)
Raksa (Hg)
|
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
|
Maks.
0.3
Maks.
5.0
Maks.
5.0
Maks.
40/250.0**)
Maks
0.03
|
5
|
Cemaran arsen
(As)
|
mg/kg
|
Maks.
0.2
|
6
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
6.7
6.8
|
Cemaran mikroba
Angka lempeng total
Bakteri koliform
E. coli
Salmonella
S. Aureus
Vibrio. Sp
Kapang
Khamir
|
Koloni/gram
APM/ml
APM/ml
Koloni/
25 m
Koloni/ml
Koloni/ml
Koloni/ml
Koloni/ml
|
Maks.
2.0 x 102
Maks
20
<
3
Negatif
0
Negatif
Maks.
50
Maks.
50
|
CATATAN
:
*) dan revisinya
**) untuk yang dikemas dalam kaleng
|
Sumber
: SNI 01-3719-1995
Kualitas buah
yang digunakan sebagai bahan dasar sari buah sebaiknya sesuai atau sebanding
dengan buah untuk konsumsi langsung, yaitu buah harus cukup masak dengan aroma
dan flavor yang telah berkembang penuh. Akan tetapi dalam prakteknya kualitas
buah sulit sekali seragam sehingga diperlukan sortasi untuk memisahkan buah
yang kurang masak/busuk. Selain itu juga dipisahkan buah yang rusak atau
terserang mikroba (Pujimulyani, 2009).
Buah-buahan
yang sering diolah menjadi sari buah atau sirup antara lain : pala, pisang,
jambu biji, mangga, sirsak, wortel, tomat, kueni, markisa, nangka, jahe, asam,
hampir semua jenis jeruk, dan lain-lain. Sari buah atau sirup buah dapat tahan
selama ± 3 bulan.
- Bahan Pembuatan Sari Buah:
1) Buah segar ±
5 kg
2) Gula pasir (khusus untuk sirup 1 ¼
kg) 125
gram
3) Asam sitrat 3
gram/liter sari buah
4) Natrium benzoat 1
gram
5) Garam dapur 20
gram
6) Air secukupnya
- ALAT
1) Pisau
2) Panci email
3) Parutan kelapa
4) Pengaduk
5) Tungku atau kompor
6) Botol dan tutup yang sudah
sterilkan
7) Kain saring atau kain blacu
8) Corong
9) Baskom
- CARA PEMBUATAN
1) Pilih buah yang telah tua, segar
dan masak lalu cuci;
2) Potong buah menjadi 4 bagian;
* Khusus untuk buah pala sebelum dipotong-potong kukus dahulu selama 10
menit. Keringkan bijinya untuk dijual
sebagai rempah-rempah.
3) Parut buah hingga menjadi bubur;
* Untuk jeruk peras airnya
4) Tambah air, gula pasir, natrium
benzoat, asam sitrat dan garam dapur;
* Air
Perbandingan sari buah dengan air
adalah sebagai berikut :
-
Buah pala, pisang, jambu biji, mangga, sirsak, kueni, markisa,
nangka
(untuk 1 liter sari buah campur
dengan 3 liter air)
- Buah jeruk (untuk 1 liter sari
buah campur dengan 1 ½ liter air)
- Buah wortel, tomat, jahe, asam
(untuk 1 liter sari buah campur dengan 2 liter air)
5. Aduk sampai rata.
Selanjutnya
pengerjaan untuk pembuatan sari buah (6-9) :
6) Saring campuran dengan menggunakan
kain saring;
7) Masukkan hasil saringan ke dalam
botol dan tutup rapat. Endapan hasil
penyaringan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dodol, selai, dan
lain-lain;
8) Masukkan botol yang telah ditutup
rapat dalam air mendidih selama 30 menit;
9) Angkat botol dan segera dinginkan.
Selanjutnya
pengerjaan untuk pembuatan sirup (10-11) :
10) Panaskan campuran pada pengerjaan
nomor 5 hingga mendidih dan biarkan
sampai agak mengental;
11) Dalam keadaan panas, saring
hasilnya. Setelah dingin segera masukkan dalam botol. Endapannya bisa langsung
digunakan sebagai selai.
2.4.2 Selai dan Jeli Buah
Selai adalah
produk makanan yang kental atau setengah padat dibuat dari campuran 45 bagain
berat buah (cacah buah) dan 55 bagian berat gula. Jelai adalah produk yang
hampir sama dengan selai, bedanya jeli dibuat dari campuran 45 bagian sari buah
dan 55 bagian berat gula. Tiga bahan pokok pada proses pembuatan selai atau
jeli adalah pektin, asam, dan gula dengan perbandingan tertentu untuk
menghasilkan produk yang baik. Selai
atau jeli buah yang baik harus berwarna cerah, jernih, kenyal seperti agar-
agar tetapi tidak terlalu keras, serta mempunyai rasa buah asli.
Buah yang
dapat digunakan untuk membuat selai atau jeli adalah buah yang masak tetapi
tidak terlalu matang dan tidak ada tanda-tanda busuk.Selai yang diperoleh dari
buah hasilnya lebih banyak daripada diolah menjadi jeli, sehingga pengolahan
jeli lebih banyak menggunakan buah yang murah harganya. Buah yang masih muda
tidak dapat digunakan untuk pembuatan selai atau jeli karena masih banyak
mengandung zat pati (karbohidrat) dan kandungan pektinnya rendah. Kulit buahpun
dapat digunakan untuk menghasilkanselai atau jeli tersebut. Buah yang sering
digunakan untuk pembuatan selai atau jeli antara lain : anggur, apel, murbei,
arbei, gowok, jambu biji, jeruk, pala,
dan lain-lain. Sedangkan kulit buah yang biasa digunakan untuk membuat selai
atau jeli antara lain : kulit durian, kulit nenas, kulit jeruk, dan lain-lain.
Menurut
Fachruddin (1997), keadaan buah yang digunakan sangat menentukan dalam
pembuatan selai. Buah yang akan dijadikan selai dipilih yang bermutu baik,
belum busuk, dan sudah cukup tua. Buah yang masih muda akan terasa masam atau
sepet. Sedangkan buah yang terlalu matang, maka warna, aroma, pektin, dan rasa
asam pada buah berkurang.
Agar
diperoleh selai yang aromanya harum dan konsistensinya (kekentalan) sebaiknya
digunakan campuran buah setengah matang dan buah yang matang penuh. Buah
setengah matang akan memberi pektin dan asam yang cukup, sedangkan buah yang
matang penuh akan memberikan aroma yang baik.
Tabel 2. Kriteria Mutu Selai Buah.
Syarat Mutu
|
Standart
|
Kadar air maksimum
|
35%
|
Kadar gula maksimum
|
55%
|
Kadar pektin
maksimum
|
0,7%
|
Padatan terlarut
minimum
|
0,5%
|
Serat buah
|
Positif
|
Kadar bahan
pengawet
|
50 mg/kg
|
Asam asetat
|
negatif
|
Logam berbahaya
(Hg, Pb, As)
|
negatif
|
Rasa
|
Normal
|
Bau
|
Normal
|
Sumber: SII. No.173 Tahun
1978 (dalam Fachruddin,
1997)
2.4.3 Olahan Keripik Buah
Keripik
adalah makanan ringan (Snack food)
yang tergolong jenis makanan crackers, yaitu
makanan yang bersifat kering, renyah (crispy),
dan kandungan lemaknya tinggi. Renyah adalah keras tetapi mudah patah. Sifat
renyah pada produk-produk crackers
akan hilang bila produk tersebut menyerap air. Produk ini banyak disukai karena
rasanya enak, renyah, tahan lama, praktis, mudah dibawa dan disimpan, serta
dapat dinikmati kapan saja, terutama saat santai sambil membaca atau menonton
televisi.
Bahan baku
keripik dapat berasal dari berbagai macam bahan dan biasanya berasal dari bahan
mengandung pati atau campuran berbagai jenis bahan, yang salah satunya harus
mengandung pati. Salah satu bahan yang potensial untuk dijadikan keripik adalah
sayuran dan buah-buahan (Sulistyowati, 2004).
2.4.4 Manisan Buah
Buah-buahan
merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk
segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbaga keperluan. Misalnya daun
pisang untuk makanan ternak, daun pepaya untuk mengempukkan daging dan
melancarkan air susu ibu (ASI) terutama daun pepaya jantan. Warna buah cepat
sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan,
serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu
pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat
diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga
makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale.
Manisan buah
adalah buah yang diawetkan dengan gula. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang
tinggi pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk
mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur, kapang). Dalam proses pembuatan
manisan buah ini juga digunakan air garam dan air kapur untuk mempertahankan
bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah. Pembuatan
manisan buah ini, merupakan usaha kerajinan yang telah banyak dilakukan orang
sejak dahulu. Usaha ini memerlukan ketrampilan atau pengalaman yang
khusus.
Ada 2 macam
bentuk olahan manisam buah yaitu manisan basah dan manisan kering. Manisan
basah diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula, sedangkan manisan
kering diperoleh bila manisan yang pertama kali dihasilkan( manisan basah)
dijemur sampai kering. Buah-buahan yang
biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras,
seperti pala, mangga, kedondong, koalng-laing, dan lain-lainnya. Sedangkan
buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis
buahyang lunak seperti pepaya, sirsak, dan lain-lainnya. Hasil samping dari
proses pembuatan manisan buah ini ialah sirup dari larutan perendamannya.
Manisan buah yang baik berwarna ekuning-kuningan, kenyal bila digigit, dan
tahan di simpan selama dua minggu sampai satu bulan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Buah memang
merupakan komoditi yang memiliki arti dan nilai ekonomis yang relatif tinggi
bagi masyarakat. Mengingat nilai gizi yang beragam sehingga memiliki fungsi
fisiologis yang baik bagi konsumennya. Sebagai komoditi yang mudah rusak
tentunya buah membutuhkan perlakuan khusus guna meningkatkan umur simpan serta
menjaga kualitasnya.
Salah satu
usaha yang dapat dilakukan guna meningkatkan umur simpan serta menjaga kualitas
adalah melalui proses pengolahan. Dengan adanya pengolahan maka umur simpan
buah dapat ditingkatkan hingga mencapai beberapa bulan bahkan tahun. Selain itu
kualitas produk juga dapat dipertahankan selama masa penyimpanan setelah
menjadi produk olahan. Selain itu melalui proses pengolahan juga mampu
menjadikan produk menjadi tampak lebih menarik. Oleh karena itu, pengolahan
merupakan ujung tombak utama dalam usaha peningkatan nilai bagi berbagai
komoditi pertanian khususnya pada komoditi buah-buahan.
3.2 Saran
Perlu
dilakukan berbagai study lebih lanjut mengenai teknologi pengolahan buah-buahan
sehingga dapat terwujud teknologi tepat guna yang murah, efektif, efisien,
serta aplikatif untuk dapat diterapkan dikalangan akar rumpu dalam sistem masyarakat
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2013. Manfaat Buah. (Online) (http://manfaat.co.id/manfaat_buah_untuk_kesehatan_tubuh).
Diakses pada Kamis, 14 Desember
2013.
Fachruddin,
Lisdiana. 1997. Membuat Aneka Selai. Kanisius. Yogyakarta.
Fachruddin,
Lisdiana. 2002. Membuat Aneka Sari Buah. Kanisius. Yogyakarta.
Pujimulyani,
Dwiyanti. 2009. Teknologi Pengolahan Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sulistyowati,
Any. 2004. Membuat Kripik Buah & Sayur. Puspa Swara. Jakarta.
Suprapti,
M. Lies. 1994. Produksi Olahan Buah. Karya Anda. Surabaya.
Wijaya,
Julyani. 2013. APLIKASI PENGOLAHAN PANGAN ½ JADI BAHAN PENYEGAR. (Online) (http://jwijayapahlevi.blogspot.com/2013/07/aplikasi- pengolahan-pangan-jadi-bahan.html). Diakses
pada Kamis, 14 Desember 2013.
Wikipedia.
2013. Buah. (Online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Buah). Diakses pada Kamis, 12 Desember 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar