Kamis, 02 Januari 2014

Makalah Pengetahuan Bahan Pengolahan Komoditi Buah-Buahan



Makalah Pengetahuan Bahan
Pengolahan Komoditi Buah-Buahan




 

                                                       

Oleh:
Adi Santoso
201010220311026




JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013




KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul Pengetahuan Bahan Komoditi Buah-Buahan.
Makalah Pengetahuan Bahan Komoditi Buah-Buahan ini merupakan tugas mata kuliah Pengetahuan Bahan yang diprogram oleh penyusun pada semester VII (tujuh). Melalui makalah yang berjudul Pengetahuan Bahan Komoditi Buah-Buahan ini yang diharapkan dapat menunjang nilai penyusun di dalam mata kuliah Pengetahuan Bahan. Selain itu, dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan informasi yang dapat menjadi pengetahuan baru bagi pembacanya.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Sukardi, MP selaku dosen pembimbing serta kepada seluruh pihak yang terlibat di dalam penulisan makalah Pengetahuan Bahan Komoditi Buah-Buahan ini.
Penulis menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.



Malang, 10 Desember 2013
Penyusun,






Adi Santoso
NIM. 201010220211026




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI 1
DAFTAR TABEL. 2
BAB I PENDAHULUAN.. 3
1.1    Latar Belakang. 3
1.2    Tujuan.. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 5
2.1 Buah.. 5
2.2 Manfaat Buah.. 5
2.3 Definisi Pengolahan Bahan Pangan.. 6
2.3.1 Teknik pengolahan makanan.. 7
2.4 Ragam Olahan Buah.. 7
2.4.1 Olahan Sari Buah.. 8
2.4.2 Selai dan Jeli Buah.. 12
2.4.3 Olahan Keripik Buah.. 13
2.4.4 Manisan Buah.. 14
BAB III PENUTUP.. 15
3.1 Kesimpulan.. 15
3.2 Saran.. 15
DAFTAR PUSTAKA.. 16



DAFTAR TABEL


Tabel 1. Syarat Mutu Minuman Sari Buah ...................................................................
9
Tabel 2. Kriteria Mutu Selai Buah ...............................................................................
13



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buah merupakan komoditas yang memiliki kandungan gizi yang relatif banyak. Diantara beberapa kandungan gizi yang banyak terdapat dalam buah antara lain adalah vitamin, mineral, serat, pigmen, antioksidan, dan lain-lain. Semua itu adalah zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia agar dapat menjalankan fungsi metabolisme tubuhnya secara normal.
Disamping memiliki kandungan gizi yang baik bagi manusia, buah juga memiliki rasa yang nikmat dan segar. Hal ini tentu menjadikan banyak orang suka mengkonsumsi buah. Terlebih setiap jenis buah memiliki cita rasa dan teksturnya sendiri-sendiri, sehingga selalu ada sensasi yang berbeda-beda antara buah yang satu dengan buah yanga lain.sedangkan rasa segar yang dimiliki oleh buah dikarenakan terdapat kandungan air yang relatif tinggi.
Namun, segala kebaikan yang terdapat di dalam buah tersebut menjadikan buah menjadi sangat rentan mengalami kerusakan atau yang biasa disebut perishable foods. Hal ini tentunya sangat tidak diharapkan baik bagi produsen, distributor maupun pedagang buah. Selain itu, umur simpan buah yang relatif pendek menjadikan buah menjadi resiko tersendiri, mengingat harga buah yang relatif mahal.
Hal inilah yang menjadi pendorong utama perlunya dilakukan proses pengolahan pada komoditas buah. Melalui proses pengolahan ini diharapkan dapat menekan jumlah buah yang terbuang ketika produksi buah berada pada fase panen raya. Sehingga kelebihan buah yang diperoleh, dapat diolah guna meningkatkan umur simpan sehingga dapat bertahan meskipun musim panen telah lewat. Selain itu melalui proses pengolahan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas, estetika, serta rasa yang tentunya akan berkorelasi positif terhadap nilai jual komoditi buah tersebut.
Namun dalam mengolah komoditi buah-buahan bukanlah hal yang mudah, mengingat setiap komoditi buah memiliki karakteristik yang berbeda antara satu buah dengan buah yang lain. Hal inilah yang menjadikan pengetahuan bahan menjadi sangat penting, karena tanpa adanya pemahaman yang baik mengenai komoditi yang akan diolah tentunya akan berdampak pada hasil olahan yang dihasilkan.


1.2 Tujuan

  1. Mengetahui definisi dari pengolahan
  2. Mengetahui fungsi dari pengolahan
  3. Mengetahui proses pengolahan yang sesuai untuk komoditi buah-buahan
  4. Menyelesaikan tugas mata kuliah Pengetahuan Bahan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Buah

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi (Wikipedia, 2013).

2.2 Manfaat Buah

Menurut Anonim (2013), manfaat buah untuk kesehatan tubuh sangat banyak sekali, buah dapat menjadi bagian terpenting untuk kesehatan tubuh kita. Berbagai manfaat buah untuk tubuh diantaranya adalah sebagai anti bodi dan menjadi sumber vitamin terpenting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Buah menjadi salah satu makanan sehat yang sangat dibutuhkan untuk membuat tubuh kita menjadi sehat dan bugar baik disaat usia muda maupun disaat usia tua.
Manfaat buah untuk kesehatan tubuh yang paling penting adalah memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Dengan mengkonsumsi buah, tubuh kita akan menambah kebutuhan vitamin, serat, dan mineral lain yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Buah juga dapat menjadi antioksidan yang dapat menjaga kekebalan tubuh kita.


Manfaat buah untuk kesehatan tubuh ada banyak sekali, berikut adalah beberapa manfaat buah yang sangat baik untuk tubuh dan manfaat tersebut telah kami rangkum menjadi manfaat yang global dimiliki oleh beragam jenis buah yang ada di berbagai belahan dunia. Berikut adalah manfaat buah untuk kesehatan tubuh kita.
1.    Makan buah secara rutin dapat mencegah penyakit jantung.
2.    Makan buah secara rutin dapat juga mencegah serangan kerusakan hati dan stroke.
3.    Mengkonsumsi beberapa jenis buah juga dapat mencegah penyakit kanker.
4.    Buah dapat juga dijadikan sebagai diet alami yang dapat mencegah kolesterol jahat yang dapat menyerang tubuh kita.
5.    Buah juga dapat mencegah tekanan darah tinggi.
6.    Buah juga memiliki antioksidan yang dapat menjaga kekebalan tubuh kita.
7.    Buah kaya akan vitamin, mineral, dan zat penting lainnya sehingga dapat menjaga kebugaran tubuh.
Ada banyak lagi manfaat buah bagi kesehatan tubuh kita yang tidak kalah pentingnya. Namun perlu diketahui tidak semua buah dapat dikonsumsi secara bebas, terutama jika anda sedang menderita penyakit dan sedang dalam masa pengobatan.

2.3 Definisi Pengolahan Bahan Pangan

Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan merubah bahan mentah menjadi bahan jadi ataupun bahan setengah jadi. Tidak semua makanan di konsumsi dalam bentuk segar. Sebagian besar makanan di konsumsi setelah terlebih dahulu diolah menjadi berbagai makanan siap saji/setengah siap saji dalam berbagai jenis. Bahan mentah hasil panen kalau dibiarkan begitu saja lama-kelamaan akan mengalami kerusakan akibat pengaruh-pengaruh fisiologik, mekanik, fisik, kimiawi, parasitik atau mikrobiologik. Perubahan-perubahan tersebut ada yang menguntungkan, ada pula yang merugikan. Karena itu diperlukan suatu kegiatan pengolahan bahan pangan yang bisa memastikan agar bahan pangan tersebut tidak terbuang percuma dan bisa di konsumsi bila-bila masa.


Tujuan Pengolahan bahan pangan adalah untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bahan pangan.  Pengolahan bahan pangan identik dengan proses pengawetan. Baik pengawetan secara kimia, fisik ataupun mikrobiologi. Dalam pengolahan bahan pangan, perubahan-perubahan yang terjadi pada bahan pangan yang bersifat menguntungkan dengan sengaja diadakan, digiatkan, dibantu, dipercepat dan diatur. Sedangkan perubahan-perubahan yang bersifat merugikan dihambat, dicegah, dihindarkan dan dihentikan. Segala sesuatu yeng menyangkut perlakuan yang terjadi dalam rangkah mengolah bahan pangan dikenal dengan istilah Teknologi makanan.

2.3.1 Teknik pengolahan makanan

Menurut Wijaya (2013), secara umum terdapat dua teknik pengolahan, yaitu:
a.  Suhu tinggi/ thermal
Pemanasan dengan menggunakan suhu 100°c dan diatas 100°c.Dalam teknik pengolahan ini terdapat 3 jenis proses yang berbeda yaitu blanching,pasteurisasi dan sterilisasi.Ketiga proses pemanasan ini terdapat berbagai variasi suhu dan waktu tertentu,tergantung dari jenis bahan pangan yang akan diolah.
b.  Suhu rendah
Suhu rendah didefinisikan sebagai suhu di bawah suhu udara normal tetapi masih di atas suhu beku. Umumnya yang dimaksud dengan suhu rendah ini berkisar antara -2°C sampai 8°C. Pada dasarnya, penurunan mutu produk pangan melibatkan dua sistem, yaitu sistem kimia dan biokimia produk itu sendiri dan sistem mikroorganisme yang mengkontaminasinya. Kedua sistem ini sama-sama beraktivitas dan akan mempengaruhi mutu akhir produk

2.4 Ragam Olahan Buah

Menurut Suprapti (1994), berbagai macam jenis buah yang ada di Indonesia ini dapat diproses menjadi beraneka ragam produk olahan antara lain :
  1. Kelompok Produk Minuman
·      Sari Buah
·      Sirup Sari Buah
·      Anggur Sari Buah
·      Buah dalam Sirup
·      Fruit Cocktail
b.    Kelompok Makanan Ringan
·      Manisan
·      Dodol
·      Gethuk
·      Sale Pisang
·      Kripik
c.    Kelompok Pelengkap Makanan
·      Sauce
·      Acar dan lain-lain.

Sari buah sendiri terdiri dari 3 jenis, yaitu:
·      Sari Buah Encer Keruh
·      Sari Buah Encer Jernih
·      Sari Buah Pasta/kental atau juice.

2.4.1 Olahan Sari Buah

Pengolahan buah-buahan menjadi sari buah dikembangkan sebagai salah satu cara untuk memanfaatkan kelebihan (melimpahnya) buah segar dipasaran, akan tetapi saat ini pengolahan sari buah merupakan salah satu sarana komoditas buah-buahan yang penting (Pujimulyani, 2009).
Sari buah didefinisikan sebagai cairan yang diperoleh dengan memeras buah, baik disaring ataupun tidak, yang tidak mengalami fermentasi dan dimaksudkan untuk minuman segar yang langsung dapat diminum. Sari buah merupakan minuman yang sangat disuka, karena praktis, enak, dan menyegarkan, serta bermanfaat bagi kesehatan mengingat kandungan vitaminnya secara umum tinggi (Fachruddin, 2002).


Tabel 1. Syarat Mutu Minuman Sari Buah
No
Kriteria Uji
Satuan
Persyaratan
1
1.1
1.2
Keadaan :
Aroma
Rasa

-
-

Normal
Normal
2
Bilangan formal 
ml NaOH/ 100ml
Min 15
3
3.1
3.2

3.3
Bahan Tambahan Pangan
Pemanis buatan
Pewarna tambahan

Pengawet

-
-

-

Tidak boleh ada
Sesuai SNI 01-0222-1987 *)
Sesuai SNI 01-0222-1987 *)
4
4.1.
4.2
4.3
4.4
4.5
Cemaran logam
Timbal (Pb)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Timah (Sn)
Raksa (Hg)

mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg

Maks. 0.3
Maks. 5.0
Maks. 5.0
Maks. 40/250.0**)
Maks 0.03
5
Cemaran arsen (As) 
mg/kg 
Maks. 0.2
6
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
6.7
6.8
Cemaran mikroba
Angka lempeng total
Bakteri koliform
E. coli
Salmonella
S. Aureus
Vibrio. Sp
Kapang
Khamir

Koloni/gram
APM/ml
APM/ml
Koloni/ 25 m
Koloni/ml
Koloni/ml
Koloni/ml
Koloni/ml

Maks. 2.0 x 102
Maks 20
< 3
Negatif
0
Negatif
Maks. 50
Maks. 50
CATATAN :
*)      dan revisinya
**)    untuk yang dikemas dalam  kaleng
Sumber : SNI 01-3719-1995

Kualitas buah yang digunakan sebagai bahan dasar sari buah sebaiknya sesuai atau sebanding dengan buah untuk konsumsi langsung, yaitu buah harus cukup masak dengan aroma dan flavor yang telah berkembang penuh. Akan tetapi dalam prakteknya kualitas buah sulit sekali seragam sehingga diperlukan sortasi untuk memisahkan buah yang kurang masak/busuk. Selain itu juga dipisahkan buah yang rusak atau terserang mikroba (Pujimulyani, 2009).
Buah-buahan yang sering diolah menjadi sari buah atau sirup antara lain : pala, pisang, jambu biji, mangga, sirsak, wortel, tomat, kueni, markisa, nangka, jahe, asam, hampir semua jenis jeruk, dan lain-lain. Sari buah atau sirup buah dapat tahan selama ± 3 bulan.
  1. Bahan Pembuatan Sari Buah:
1) Buah segar                                                       ± 5 kg
2) Gula pasir (khusus untuk sirup 1 ¼ kg)      125 gram
3) Asam sitrat                                                        3 gram/liter sari buah
4) Natrium benzoat                                              1 gram
5) Garam dapur                                                     20 gram
6) Air                                                                       secukupnya
  1. ALAT
1) Pisau
2) Panci email
3) Parutan kelapa
4) Pengaduk
5) Tungku atau kompor
6) Botol dan tutup yang sudah sterilkan
7) Kain saring atau kain blacu
8) Corong
9) Baskom
  1. CARA PEMBUATAN
1) Pilih buah yang telah tua, segar dan masak lalu cuci;
2) Potong buah menjadi 4 bagian;
    * Khusus untuk buah pala sebelum dipotong-potong kukus dahulu selama 10 menit.    Keringkan bijinya untuk dijual sebagai rempah-rempah.
3) Parut buah hingga menjadi bubur;
   * Untuk jeruk peras airnya
4) Tambah air, gula pasir, natrium benzoat, asam sitrat dan garam dapur; 
    * Air
Perbandingan sari buah dengan air adalah sebagai berikut :
-  Buah pala, pisang, jambu biji, mangga, sirsak, kueni, markisa, nangka 
­ (untuk 1 liter sari buah campur dengan 3 liter air)
- Buah jeruk ­ (untuk 1 liter sari buah campur dengan 1 ½ liter air)
- Buah wortel, tomat, jahe, asam ­ (untuk 1 liter sari buah campur dengan 2 liter air)
5. Aduk sampai rata.
Selanjutnya pengerjaan untuk pembuatan sari buah (6-9) :
6) Saring campuran dengan menggunakan kain saring;
7) Masukkan hasil saringan ke dalam botol dan tutup rapat. Endapan hasil  penyaringan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dodol, selai, dan lain-lain;
8) Masukkan botol yang telah ditutup rapat dalam air mendidih selama 30 menit;
9) Angkat botol dan segera dinginkan.
Selanjutnya pengerjaan untuk pembuatan sirup (10-11) :
10) Panaskan campuran pada pengerjaan nomor 5 hingga mendidih dan biarkan  sampai agak mengental;
11) Dalam keadaan panas, saring hasilnya. Setelah dingin segera masukkan dalam botol. Endapannya bisa langsung digunakan sebagai selai.

2.4.2 Selai dan Jeli Buah

Selai adalah produk makanan yang kental atau setengah padat dibuat dari campuran 45 bagain berat buah (cacah buah) dan 55 bagian berat gula. Jelai adalah produk yang hampir sama dengan selai, bedanya jeli dibuat dari campuran 45 bagian sari buah dan 55 bagian berat gula. Tiga bahan pokok pada proses pembuatan selai atau jeli adalah pektin, asam, dan gula dengan perbandingan tertentu untuk menghasilkan produk yang baik.  Selai atau jeli buah yang baik harus berwarna cerah, jernih, kenyal seperti agar- agar tetapi tidak terlalu keras, serta mempunyai rasa buah asli.
Buah yang dapat digunakan untuk membuat selai atau jeli adalah buah yang masak tetapi tidak terlalu matang dan tidak ada tanda-tanda busuk.Selai yang diperoleh dari buah hasilnya lebih banyak daripada diolah menjadi jeli, sehingga pengolahan jeli lebih banyak menggunakan buah yang murah harganya. Buah yang masih muda tidak dapat digunakan untuk pembuatan selai atau jeli karena masih banyak mengandung zat pati (karbohidrat) dan kandungan pektinnya rendah. Kulit buahpun dapat digunakan untuk menghasilkanselai atau jeli tersebut. Buah yang sering digunakan untuk pembuatan selai atau jeli antara lain : anggur, apel, murbei, arbei, gowok, jambu biji, jeruk,  pala, dan lain-lain. Sedangkan kulit buah yang biasa digunakan untuk membuat selai atau jeli antara lain : kulit durian, kulit nenas, kulit jeruk, dan lain-lain.
Menurut Fachruddin (1997), keadaan buah yang digunakan sangat menentukan dalam pembuatan selai. Buah yang akan dijadikan selai dipilih yang bermutu baik, belum busuk, dan sudah cukup tua. Buah yang masih muda akan terasa masam atau sepet. Sedangkan buah yang terlalu matang, maka warna, aroma, pektin, dan rasa asam pada buah berkurang.
Agar diperoleh selai yang aromanya harum dan konsistensinya (kekentalan) sebaiknya digunakan campuran buah setengah matang dan buah yang matang penuh. Buah setengah matang akan memberi pektin dan asam yang cukup, sedangkan buah yang matang penuh akan memberikan aroma yang baik.


Tabel 2. Kriteria Mutu Selai Buah.
Syarat Mutu
Standart
Kadar air maksimum
35%
Kadar gula maksimum
55%
Kadar pektin maksimum
0,7%
Padatan terlarut minimum
0,5%
Serat buah
Positif
Kadar bahan pengawet
50 mg/kg
Asam asetat
negatif
Logam berbahaya (Hg, Pb, As)
negatif
Rasa
Normal
Bau
Normal
Sumber: SII. No.173 Tahun 1978 (dalam Fachruddin, 1997)

2.4.3 Olahan Keripik Buah

Keripik adalah makanan ringan (Snack food) yang tergolong jenis makanan crackers, yaitu makanan yang bersifat kering, renyah (crispy), dan kandungan lemaknya tinggi. Renyah adalah keras tetapi mudah patah. Sifat renyah pada produk-produk crackers akan hilang bila produk tersebut menyerap air. Produk ini banyak disukai karena rasanya enak, renyah, tahan lama, praktis, mudah dibawa dan disimpan, serta dapat dinikmati kapan saja, terutama saat santai sambil membaca atau menonton televisi.

Bahan baku keripik dapat berasal dari berbagai macam bahan dan biasanya berasal dari bahan mengandung pati atau campuran berbagai jenis bahan, yang salah satunya harus mengandung pati. Salah satu bahan yang potensial untuk dijadikan keripik adalah sayuran dan buah-buahan (Sulistyowati, 2004).


2.4.4 Manisan Buah

Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbaga keperluan. Misalnya daun pisang untuk makanan ternak, daun pepaya untuk mengempukkan daging dan melancarkan air susu ibu (ASI) terutama daun pepaya jantan. Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale. 
Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur, kapang). Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah. Pembuatan manisan buah ini, merupakan usaha kerajinan yang telah banyak dilakukan orang sejak dahulu. Usaha ini memerlukan ketrampilan atau pengalaman yang khusus. 
Ada 2 macam bentuk olahan manisam buah yaitu manisan basah dan manisan kering. Manisan basah diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula, sedangkan manisan kering diperoleh bila manisan yang pertama kali dihasilkan( manisan basah) dijemur sampai kering.  Buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras, seperti pala, mangga, kedondong, koalng-laing, dan lain-lainnya. Sedangkan buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis buahyang lunak seperti pepaya, sirsak, dan lain-lainnya. Hasil samping dari proses pembuatan manisan buah ini ialah sirup dari larutan perendamannya. Manisan buah yang baik berwarna ekuning-kuningan, kenyal bila digigit, dan tahan di simpan selama dua minggu sampai satu bulan.


BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Buah memang merupakan komoditi yang memiliki arti dan nilai ekonomis yang relatif tinggi bagi masyarakat. Mengingat nilai gizi yang beragam sehingga memiliki fungsi fisiologis yang baik bagi konsumennya. Sebagai komoditi yang mudah rusak tentunya buah membutuhkan perlakuan khusus guna meningkatkan umur simpan serta menjaga kualitasnya.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan guna meningkatkan umur simpan serta menjaga kualitas adalah melalui proses pengolahan. Dengan adanya pengolahan maka umur simpan buah dapat ditingkatkan hingga mencapai beberapa bulan bahkan tahun. Selain itu kualitas produk juga dapat dipertahankan selama masa penyimpanan setelah menjadi produk olahan. Selain itu melalui proses pengolahan juga mampu menjadikan produk menjadi tampak lebih menarik. Oleh karena itu, pengolahan merupakan ujung tombak utama dalam usaha peningkatan nilai bagi berbagai komoditi pertanian khususnya pada komoditi buah-buahan.

3.2 Saran

Perlu dilakukan berbagai study lebih lanjut mengenai teknologi pengolahan buah-buahan sehingga dapat terwujud teknologi tepat guna yang murah, efektif, efisien, serta aplikatif untuk dapat diterapkan dikalangan akar rumpu dalam sistem masyarakat Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 2013. Manfaat Buah. (Online)  (http://manfaat.co.id/manfaat_buah_untuk_kesehatan_tubuh). Diakses pada Kamis,          14 Desember 2013.
Fachruddin, Lisdiana. 1997. Membuat Aneka Selai. Kanisius. Yogyakarta.
Fachruddin, Lisdiana. 2002. Membuat Aneka Sari Buah. Kanisius. Yogyakarta.
Pujimulyani, Dwiyanti. 2009. Teknologi Pengolahan Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan.          Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sulistyowati, Any. 2004. Membuat Kripik Buah & Sayur. Puspa Swara. Jakarta.
Suprapti, M. Lies. 1994. Produksi Olahan Buah. Karya Anda. Surabaya.
Wijaya, Julyani. 2013. APLIKASI PENGOLAHAN PANGAN ½ JADI BAHAN         PENYEGAR. (Online) (http://jwijayapahlevi.blogspot.com/2013/07/aplikasi-    pengolahan-pangan-jadi-bahan.html). Diakses pada Kamis,  14 Desember 2013.
Wikipedia. 2013. Buah. (Online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Buah). Diakses pada Kamis,           12 Desember 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar