Tindakan pencegahan terhadap suatu
penyakit tentunya lebih baik daripada pengobatan. Namun, obat dan vaksin untuk
mencegah penyakit demam berdarah masih belum ditemukan. Oleh karena itu, untuk
mencegah penyakit DBD salah satu cara pengendalaian yang tepat yaitu dengan
memutuskan siklus kehidupan nyamuk Aedes
aegypti menggunakan larvasida dan insektisida. Umumnya masyarakat
menggunakan insektisida sintetik untuk pencegahan. Meskipun sangat efektif,
murah dan praktis, namun residu yang ditinggalkan berbahaya bagi kesehatan.
Maka solusinya, dikembangkanlah insektisida dan larvasida organik yang
diperoleh dengan mengekstraksi senyawa yang dapat membunuh larva nyamuk Aedes aegypti dari tumbuh-tumbuhan. Beberapa
tanaman yang telah diteliti dapat mengendalikan pertumbuhan nyamuk aides
aigepty adalah daun jukut, Piper
retrofractum, daun Annona muricata,
Origanum onites, dan buah lerak.
Biji jarak pagar mengandung senyawa
curcin yang beracun(stirpe et al. 1976).
Selain itu, Adebowale dan Adedire (2006), telah melaporkan bahwa minyak dari
biji jarak dapat membunuh telur Callosobrutus
maculates. Oleh karena itu, peneliti berargumentasi, bahwa diduga terdapat
senyawa yang berpotensi sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti pada minyak
jarak pagar. Ekstraksi minyak jarak pagar relatif lebih mudah, yaitu dengan
cara press.
Identifikasi komponen ekstrak
dilakukan dengan alat GCMS QP 2010 Shimadzu Rtx-IMS (fused silica) dengan bahan pengisi 100% polymethyl Siloxane.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar