Tipe
lipid
1. Lipid
sederhana, yaitu ester asam lemak dan gliserol
a. Minyak
dan lemak
b. Waxes
: ester monohidroksi alkohol rantai panjang
dan asam lemak
2. Senyawa
lipid : lipid sederhana dengan molekul non lipid
a. Phospolipid
:
lipid + asam phosporik
b. Glikolipid : lipid + karbohidrat
c. Lipoprotein : lipid + protein
3. Turunan
lipid :
a. Asam
lemak
b. Alkohol
c. Hidrokarbon
d. Vitamain
larut dalam minyak dan lemak (Vit. A, D, E, K)
Klasifikasi
Berdasarkan Karakteristiknya :
1. Kelompok asam laurat
• Kandungan
asam laurat : 40 - 50%
• Jenis
asam lemak lainnya yang banyak : atom C 8, 10 dan 14
• Asam
lemak tak jenuh : oleat & linoleat
• Contoh :
minyak biji sawit (PKO), dan minyak kelapa
Komposisi
asam lemak CO & PKO
Asam lemak Coconut
oil Palm
kernel oil
a. Kaproat à 0,5 % 0,2 %
b. Kaprilat à 8,0 % 4,0 %
c. Kaprat à 7,0 %
3,9 %
d. Laurat à 48,0 % 50,4 %
e. Miristat à 17,0 %
17,3 %
f. Palmitat à 9,0 % 7,9 %
g. Stearat à 2,0 % 2,3 %
h. Palmitoleat à 0,2 % -
i. Oleat à 6,0 % 11,8 %
j. Linoleat à 2,3 % 2,1 %2.
2. Kelompok asam palmitat :
• Kandungan
asam palmitat : 32 - 47%
• Contoh :
minyak kelapa sawit (Elaesisi guineensi)
• Pada
buah sawit banyak mengandung enzim lipase yang dapat menghidrolisis minyak.
• CPO
banyak mengandung karoten
• Penggunaan : shortening, margarin dan sabun
3. Kelompok asam oleat & linoleat
• Komponen
utama : asam lemak tak jenuh
• Kandungan
asam lemak jenuh kurang dari 20 %
• Kegunaan :
minyak goreng, sabun, dll.
• Contoh :
minyak jagung, kacang tanah, bunga matahari, dan minyak dedak (rice bran
oil)
4. Group asam linoleat
• Minyak
ini mengandung asam oleat dan linoleat yang tinggi. Semua jenis minyak dari
gorup ini bersifat mudah mengering (drying oil).
• Mudah
teroksidasi
• Pemanfaatan : banyak digunakan untuk bahan sabun,
campuran bahan cat dan coating.
• Contoh :
minyak kedelai, wheat germ, canola oil dan linseed oil
5. Group depot lemak hewan
• Lemak
babi (lard) mengandung 30 - 40% asam lemak (C16
dan C18) jenuh dan mengandung 60 % asam oleat dan linoleat.
• Titik
cairnya relatif tinggi, dipengaruhi oleh kandungan asal lemak jenuhnya.
Klasifikasi
berdasarkan bil. iodiom
1. Minyak
tidak mengering (non drying oil), yaitu jenis minyak dengan bilangan iod kurang
dari 90.
Contoh : palm
oil
2. Minyak
setengah mengering (semi drying oil), yaitu jenis minyak dengan bilangan iod antara
90 - 130
Contoh :
cottonseed oil dan sunflower oil.
3. Minyak
mengering (drying oil), yaitu jenis minyak dengan bilangan iod lebih dari 130
Contoh :
rubber seed oil
Asam
lemak essensial (essential fatty acids, EFAs) :
• Asam
lemak essensial : asam lemak linoleat dan arakhidonat
• Tikus
percobaan akan rontok bulunya bila dietnya tidak mengandung asam lemak linoleat
dan arakhidonat
• Mamalia
dapat mensintesa asam lemak jenuh dan asam lemak mono unsaturated, tetapi tidak
dapat membuat asam lonileat dan linolenat (asam lemak essensial)
• Asam
lemak linoleat diketahui merupakan prekusor prostaglandin
SUMBER MINYAK
1. Minyak
nabati, yaitu minyak dan lemak yang diperoleh dari tanaman, baik dari biji,
kulit maupun buah.
2. Minyak
hewani, yaitu minyak yang diperoleh dari hasil ternak (hewan) dan ikan.
Sumber Minyak Nabati
1. Biji-bijian
tanaman semusim : corn oil, cottonseed
oil, peanut oil, rape seed oil, soybean oil, dan sunflower oil.
2. Kulit
buah tanaman tahunan : minyak zaiutun, palm oil
3. Biji-bijian
tanaman tahunan : coconut, cocoa oil, palm kernel oil, dan
babasu oil.
Sumber minyak hewani
1. Susu
hewan peliharaan : lemak susu
2. Daging
hewan peliharaan : lemak sapi, lard oil dan tallow oil.
3. Hasil
laut :
sardien oil, dan minyak ikan paus
Sumber Minyak
• Linseed
oil
• Tung
oil
• Kapok
oil
• Oilve
oil
• Rice
bran oil
• Grapeseed
oil
• Nigerseed
oil
• Safflower
oil
• Rapeseed
oil
• Poppyseed
oil
• Tomatoseed
oil
• Teaseed
oil
• Sesame
oil
• Almond
oil
Minyak
Nabati :
1. Linseed oil
• Dari
biji Linum usitatissimun, bentuk oval dengan ukuran 3 - 4 mm
• Kadar
minyak :
32 - 43 %
• Kadar
phosphatida dan gum cukup tinggi
• Komponen
utama : asam linolenik (45 –53 %)
• Komponen
lain :
asam linolenik (8,3 –29%), oleat
(9 - 27%) dan asam lemak jenuh (15 - 16%)
• Kegunaan :
minyak cat dan vernis
2. Tung oil
• Dari
biji Aleurites fardii dan A. montana
• Kadar
minyak biji : 16 - 25%, kernel : 36 - 62 %
• Kernel : 30 %
dari berat biji
• Asam
lemak tak jenuh cukup tinggi : 77 - 82 %, sedangkan asam lemak jenuhnya 3 -
10 %
• Bersifat
drying oil
3. Poppyseed oil
• Dari
biji Papaer somniferum
• Kadar
minyak :
44 - 50 %
• Komponen
utama :
asam linoleat (62 - 73 %), oleat
(10 - 30 %), dan palmitat (5 - 10 %)
4. Sunflowerseed oil
• Dari
biji bunga matahari
• Kadar
minyak :
28 - 35 %
• Asam
lemak utama :
o Asam
stearat : 25 - 30%,
o Asam
linoleat : 64 - 70%,
o Asam
oleat :
30 - 35%
5. Soybean oil
• Dari
biji kedelai
• Kadar
minyak :
14 - 23 %
• Kmposisi
asam lemak :
o Asam
linoleat (50 - 60%)
o Asam
oleat (16 - 25%),
o Asam
linoleat (6 - 8%)
o Phospholipid
( 2 - 3 %)
6. Rice bran oil
• Dari
dedak padi
• Kadar
minyak :
8 - 9 % (bran), atau 0,85 - 1,19% (rice)
• Kompisisi
asam lamak :
o Asam
lemak jenuh : 15 - 21%,
o Asam
oleat :
41 - 48%,
o Asam
linoleat : 29 - 40%,
o Asam
linolenat : 0 - 1%
• FFA
naik 1 % perjam penyimpanan
7. Castor oil
• Dari
tumbuhan Ricinus communis
• Kadar
minyak :
44 - 45 %
• Vicositas
tinggi, karena mengandung asam risinolik (91,4 - 94,9 % dari total asam lemak)
• Asam
linoleat : 4,5 - 5 %, A.l.j : 1 -
2 %
• Minyak
dan proteinnya mengandung racun
8. Palm oil (CPO)
Ø Kadar
minyak pada jaringan mesocarp : 50 - 70
%
Ø Komposisi asam lemak :
• Asam
palmitik 40%,
• Oleat : 37 -
40 %
• Linoleat : 10 %
9. Coconut oil
Ø Kadar
minyak kernel : 30 - 40 %
Ø Kopra : 60 -
70 %
Ø Komposisi
asam lemak :
• Asam laurat : 45 - 50%
• Asam miristat : 15 - 19%
• Asam palmitat : 8 - 18%
• Asam stearat : 2 - 3%
• Asam oleat : 5 - 8%
• Asam linoleat : 1 %
Tidak ada komentar:
Posting Komentar