Karbohidrat
Dalam Bahan Makanan
·
Karbohidrat
banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa,
pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati,
pektin, selulosa, dan lignin.
·
Selulosa
berperan sebagai penyusun dinding sel tanaman
·
Buah-buahan
mengandung monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
·
Disakarida
seperti gula tebu (sukrosa atau sakarosa) banyak terkandung dalam batang tebu
·
Di
dalam air susu terdapat laktosa
·
Beberapa
oligosakarida banyak terdapat dalam sirup pati, roti dan bir.
·
Berbagai
polisakarida seperti pati banyak terdapat umbi-umbian dan serealia
·
Selama
proses pematangan, kandungan pati dalam buah-buahan berubah menjadi gula-gula
pereduksi yang akan menimbulkan rasa manis.
·
Sumber
karbohidrat utama bagi kita adalah serealia dan umbi-umbian.
·
Pada
hasil ternak, khususnya daging, karbohidrat terdapat dalam bentuk glikogen yang
disimpan dalam jaringan otot dan dalam hati.
Jenis
Karbohidrat
Pada
umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida,
oligosakarida,
serta polisakarida. Monosakarida merupakan suatu molekul yang
dapat
terdiri dari lima atau enam atom C, sedangkan oligosakarida merupakan polimer
dari 2-10 monosakarida, pada pada umumnya polisakarida merupakan polimer yang
terdiri lebih dari 10 monomer monosakarida.
Ø
Monosakarida
·
Tata
nama monosakarida tergantung dari gugus fungsional yang dimiliki dan letak
gugus hidroksilnya.
·
Monosakarida
yang mengandung satu gugus aldehid disebut aldosa, ketosa mempunyai satu gugus
keton.
·
Monosakarida
dengan enam atam C disebut heksosa, misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
·
Monosakarida
yang mempunyai lima atom C disebut pentosa misalnya xilosa, arabinosa, dan
ribosa.
Ø
Oligosakarida
·
Oligosakarida
adalah polimer dengan derajat polimerasasi 2 sampai 10 dan biasanya bersifat
larut dalam air.
·
Oligosakarida
yang terdiri dari dua molekul disebut disakarida, bila tiga molekul disebut
triosa, bila sukrosa terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa, laktosa terdiri
dari molekul glukosa dan galaktosa.
·
Ikatan
antara dua molekul monosakarida disebut ikatan glikosidik. Ikatan ini terbentuk
antara gugus hidroksil dari atom C nomor satu yang juga disebut karbon anomerik
dengan gugus hidroksil dan atom C pada molekul gula yang lain.
·
Ikatan
glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan
melepaskan 1 mol air.
·
Ada
tidaknya sifat pereduksi dari suatu molekul gula ditentukan oleh ada tidaknya
gugus hidroksil (OH) bebas yang reaktif.
·
Sukrosa
tidak mempunyai gugus OH bebas yang reaktif karena keduanya sudah saling
terikat, sedangkan laktosa mempunyai OH bebas pada atom C no. 1 pada gugus
glukosanya. Karena itu, laktosa bersifat pereduksi sedangkan sukrosa bersifat
non pereduksi.
·
Sukrosa
adalah oligosakarida yang berperan penting dalam pengolahan makanan dan banyak
terdapat pada tebu, bit, siwalan, dan kelapa kopyor.
·
Pada
pembuatan sirup, gula pasir (sukrosa) dilarutkan dalam air dan dipanaskan,
sebagian sukrosa akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang disebut gula
invert.
·
Gula
invert tidak dapat berbentuk kristal karena kelarutan fruktosa dan glukosa
sangat besar.
·
Oligosakarida
dapat diperoleh dari hasil hidrolisis polisakarida dengan bantuan enzim
tertentu atau hidrolisis dengan asam.
·
Pati
dapat dihidrolisisi dengan enzim amilase menghasilkan maltosa, maltotriosa, dan
isomaltosa.
·
Bila
pati dihidrolisis dengan enzim transglukosidase akan dihasilkan suatu
oligosakarida dengan derajat polimerisasi yang lebih besar. Senyawa ini disebut
dekstrin yang sangat larut dalam air dan dapat mengikat zat-zat hidrofobik sehingga dipergunakan sebagai food additive
untuk memperbaiki tekstur bahan makanan.
Ø
Polisakarida
·
Polisakarida
dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa,
pati, dan lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dektrin, glikogen, dan
fruktan). Polisakarida penguat tekstur ini tidak dapat dicerna tubuh, tetapi
merupakan serat-serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi enzim-enzim
pencernaan.
·
Polisakarida
merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang dapat berantai lurus atau
bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim tertentu.
Pati
·
Pati
merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan alfa-glikosidik.
·
Berbagai
macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta
apakah lurus atau bercabang rantai
molekulnya.
·
Pati
terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas.
·
Fraksi
terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Amilosa
mempunyai struktur lurus sedang amilopektin mempunyai cabang.
Gelatinisasi
·
Pati
dalam jaringan tanaman mempunyai bentuk granula yang berbeda-beda. Dengan
mikroskop jenis pati dapat dibedakan karena mempunyai bentuk, ukuran, dan letak
hilum yang unik.
·
Bila
pati mentah dimasukkan ke dalam air dingin, granula patinya akan menyerap air
dan membengkak. Peningkatan volume granula pati yang terjadi di dalam air pada
suhu 550C – 65 0C merupakan pembekakan yang sesungguhnya, dan setelah
pembengkakan ini granula pati dapat kembali ke kondisi semula.
·
Granula
pati dapat dibuat membengkak luar biasa
dan bersifat tidak dapat kembali lagi pada kondisi semula. Perubahan
tersebut dinamakan gelatinisasi.
·
Suhu pada saat granula pati pecah disebut suhu gelatinisasi
yang dapat dilakukan dengan penambahan air panas.
·
Pati
yang telah mengalami gelatinisasi dapat dikeringkan, tetapi molekul-molekul
tersebut tidak dapat kembali lagi ke sifat-sifat semula. Bahan yang telah
kering tersebut masih mampu menyerap air dalam jumlah yang cukup besar. Sifat
inilah yang digunakan agar instant rice dan instant pudding dapat menyerap air
dengan mudah, yaitu dengan menggunakan pati yang telah mengalami gelatinisasi.
Selulosa
·
Selulosa
merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan
protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman.
·
Turunan
selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering dipakai dalam
industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan
es krim, pemakaian CMC akan memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang
terbentuk akan lebih halus.
Pektin
·
Pektin
secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela
antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat
antara dinding sel satu dengan yang lain.
·
Pada
umumnya senyawa pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok senyawa yaitu
asam pektat, asam pektinat (pektin), dan protopektin.
·
Kandungan
pektin dalam tanaman sangat bervariasi baik berdasarkan jenis tanamannya maupun
bagian-bagian jaringannya.
·
Komposisi
kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di dalam buah sangat bervariasi
tergantung pada derajat pematangan buah.
·
Pada
umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam jaringan tanaman
yang belum matang.
·
Potensi
pembentukan jeli dari pektin menjadi berkurang dalam buah yang terlalu matang.
·
Buah-buahan
yang dapat digunakan untuk membuat jeli adalah jambu biji, apel, lemon, plum,
jeruk, serta anggur.
Glikogen
·
Glikogen
merupakan “pati hewan”, banyak terdapat pada hati dan otot bersifat larut dalam
air, serta bila bereaksi dengan iodin akan berwarna merah.
·
Glikogen
juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn).
·
Glikogen
disimpan dalam hati hewan sebagai cadangan energi yang sewaktu-waktu dapat
diubah menjadi glukosa.
Polisakarida
Lain
·
Gum
Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia
·
Agar-agar
didapatkan dari ganggang merah.
·
Asam
alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu
ganggang laut yang besar.
·
Karagenan
didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia dengan air panas. Dipergunakan
sebagai stabilizer pada industri coklat dan hasil produksi susu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar