7.1 Pengertian
Probiotik
Probiotik berasal dari kata “probios” yang berarti kehidupan.
Seiring perkembangan dunia pangan dan kesehatan, probiotik merupakan makanan yang mengandung mikroorganisme hidup
yang dapat lolos sampai kolon dan menyeimbangkan mikroflora dalam kolon
sehingga dapat meningkatkan kesehatan tubuh inangnya (Adiani, 2007). Menurut Fuller (1992), probiotik adalah suplemen makanan berupa mikroba hidup
yang dapat menguntungkan inangnya dan meningkatkan keseimbangan mikroba usus.
Mikroba itu harus hidup pada saat dikonsumsi dan sampai ke usus halus. Sedangkan WHO dan FAO mendefinisikan probiotik sebagai mikrorganisme
hidup yang jika diberikan dalam jumlah yang cukup dapat memberikan manfaat
kesehatan bagi tubuh.
Makanan probiotik adalah makanan yang berisi kultur
mikroorganisme baik sebagai hasil dari fermentasi atau yang secara sengaja
ditambahkan dengan tujuan untuk memberikan keuntungan bagi inangnya seiring
dengan meningkatnya keseimbangan mikrobia intestinal. Probiotik berasal dari
kultur bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan usus, bakteri ini juga dapat
mencegah bakteri berbahaya penyebab penyakit. Bakteri
atau flora usus ada sekitar 100-400 jenis. Jumlah keseluruhan dalam usus
mencapai trilyunan. Secara sederhana dikelompokkan sebagai bakteri baik
(misalnya Bifidobacterium, Eubacterium
dan Lactobacillus) dan bakteri jahat (Clostridium,
Shigella, dan Veillonella). Bakteri-bakteri itu hidup dalam kesimbangan.
Jika kesimbangan terganggu, bakteri jahat alias bakteri patogen (penyebab
penyakit) meningkat, maka kesehatan orang yang bersangkutan akan terganggu.
Kestabilan flora usus bisa terganggu antara lain oleh antibiotika, infeksi
bakteri dan virus, kemoterapi, radiasi, pola makan, stres dan iklim.
Bakteri
jahat mengeluarkan racun yang bisa menyebabkan diare serta mengeluarkan enzim
yang mendorong terbentuknya senyawa karsinogenik dalam saluran pencernaan.
Sebaliknya, bakteri baik akan menghasilkan antibiotika alami yang membantu
keutuhan mukosa usus, proses metabolisme, serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Bakteri baik ini disebut probiotik. Konsep probiotik sudah dikenal sejak 2000
tahun yang lalu. Namun baru awal abad ke-19 dibuktikan secara ilmiah oleh Ilya
Metchnikoff, seorang ilmuwan Rusia yang bekerja di Institut Pasteur, Paris.
Metchnikoff mendapatkan, bangsa Bulgaria
yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi yogurt (susu fermentasi) tetap sehat dalam
usia lanjut. Susu fermentasi diketahui mengandung bakteri asam laktat yang
mampu meningkatkan kerja enzim galaktosidase yang memudahkan pencernaan laktosa
dalam usus, meningkatkan kualitas nutrisi, menurunkan kadar kolesterol darah,
mencegah kanker dan mengatasi diare. Contohnya adalah minuman yoghurt yang
mengandung Lactobacillus bulgaricus
Sp. yang dapat meningkatkan ketercernaan laktosa susu dan meningkatkan asam
laktat yang membantu pencernaan dalam tubuh (walau tidak sampai ke usus) dan Lactobacillus acidophilus
Sp. yang mampu menembus asam lambung dan hidup membentuk koloni di usus serta
membantu pencernaan.
Probiotik
juga dipercaya dapat mencegah konstipasi, meningkatkan metabolisme mineral
terutama kalsium, mengurangi bakteri Helycobacter pylori yang menyebabkan
infeksi lambung berkepanjangan. Probiotik
adalah suplemen diet yang mengandung bakteri
berguna dengan asam laktat bakteri (lactic
acid bacteria – LAB) sebagai mikroba yang paling umum
dipakai. LAB telah dipakai dalam industri makanan bertahun-tahun karena mereka
mampu untuk mengubah gula (termasuk laktosa) dan karbohidrat lain
menjadi asam laktat. Ini
tidak hanya menyediakan rasa asam yang unik dari dairy food fermentasi
seperti susu fermentasi, tapi juga berperan sebagai penyedia, dengan cara
mengurangi pH dan membuat kesempatan organisme merugikan untuk tumbuh lebih
sedikit. Probiotik seringkali direkomendasikan oleh dokter, dan
oleh ahli nutrisi, setelah pengkonsumsian antibiotik, atau sebagai bagian dari
pengobatan candidiasis. Banyak
probiotik disediakan dalam sumber alaminya seperti Lactobacillus
pada yoghurt
dan sauerkraut.
Beberapa mengklaim probiotik mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Menurut
Fuller (1991), kriteria probiotik yang efektif sebagai berikut:
1.
memberikan efek yang menguntungkan pada inang
2. tidak
patogenik dan tidak toksik
3.
mengandung sejumlah besar sel hidup
4. mampu
bertahan dan melakukan kegiatan metabolisme dalam usus
5. tetap
hidup selama dalam penyimpanan dan waktu digunakan
6. mempunyai
sifat sensori yang baik
7. diisolasi
dari inang.
Mikroflora yang digolongkan sebagai Probiotik adalah yang
memproduksi asam laktat terutama dari golongan Lactobacilli dan Bifidobacteria.
Bakteri asam laktat terutama dari
kelompok bifidobakteria dan beberapa
spesies laktobasili telah diketahui
mempunyai peranan penting dalam menjaga fungsi fisiologis dan kesehatan manusia
yaitu berfungsi menjaga sistem kekebalan tubuh. Sepanjang hari bakteri-bakteri
ini akan mengidentifikasi mikroorganisme patogen berbahaya dan bahan-bahan
asing lainnya yang ada dalam tubuh. Selama proses ini, sel kekebalan dan
antibodi akan bekerja bersama dalam aliran darah untuk menghentikan sebaran
virus dan bakteri jahat. Salah satu upaya untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh adalah dengan mengonsumsi probiotik guna menunjang metabolisme tubuh.
Konsentrasi minimum dari
bakteri probiotik sehingga memiliki efek yang efektif pada saat dikonsumsi
adalah meminum 100 g/hari bio yogurt yang berisi 106 CFU ml-1 tetapi
ada yang merekomendasikan 108 CFU/g untuk mengganti kekurangan dari penurunan
yang lewat melalui usus. Yogurt adalah contoh klasik dari pangan fungsional
dengan probiotik yang disebut dengan bio yogurt, yang berisi sel bakteri hidup.
Peraturan dari yogurt yang dibutuhkan berisi 2 x 106 bakteri hidup dalam 1 ml
minuman dalam satu periode penyimpanan. Dalam sehari dosis mikroorganisme yang
diperlukan sekitar 1 x 109 sel. Pada minuman fermentasi bakterinya berkisar
108-109 ml-1 dan terjadi pengurangan selama penyimpanan. Selain
bentuk yogurt bakteri probiotik juga dapat diperoleh dalam bentuk kapsul atau
tablet yang ditambahkan dalam makanan, yang berisi kultur bakteri. Probiotik
juga tersedia saat persiapan pharmacopoeia seperti Linex 1,2 x 107, Mutaflor
2,5 x 109, Lactoseven 1 x 109, Jogurt kapsul 2 x 109 yang berisi sel bakteri pendinginan
kering per tempatnya.
7.2 Jenis-Jenis
Bakteri Probiotik
Bifidobacterium
bifidum adalah organisme probiotik sangat penting yang ditemukan dalam jumlah
besar di usus dan mukosa vagina. Bifidobacterium bifidum mencegah
perkembangbiakan E. coli, salmonella dan clostridium. Bakteri ini juga
memproduksi asam laktat dan asam asetat yang menurunkan pH usus dan mencegah
pertumbuhan bakteri jahat. Penelitian lain pada Bifidobacterium menunjukkan
bahwa organisme ini juga merangsang penyerapan mineral seperti besi, kalsium,
magnesium, dan seng.
Bifidobacterium
breve memungkinkan berfungsinya sistem pencernaan, membantu menghambat
pertumbuhan bakteri berbahaya dan merangsang sistem kekebalan tubuh.
Bifidobacterium breve juga berperan penting dalam sintesis vitamin D dan K.
·
Bifidobacterium lactis
Dikenal
menjaga keseimbangan mikroflora usus, mendorong penyerapan nutrisi, merangsang
sistem kekebalan tubuh dan mendetoksifikasi usus, darah dan hati.
Bifidobacterium
longum merupakan bakteri probiotik dalam usus besar. Penelitian menunjukkan
bahwa bakteri ini berkontribusi meningkatkan nilai gizi makanan dengan
memproduksi vitamin melalui sintesis enzim pencernaan seperti fosfatase kasein
atau lisozim. Bifidobacterium longum juga berpartisipasi dalam pencernaan usus.
Lactobacillus
acidophilus membantu pencernaan laktosa susu, merangsang respon kekebalan tubuh
terhadap mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membantu mengendalikan kadar
kolesterol darah. Banyak publikasi yang menunjukkan bahwa Lactobacillus
acidophilus menghasilkan zat seperti lactocidine atau acidophiline
yang meningkatkan stamina dan kekebalan.
Ditemukan dalam mulut dan saluran pencernaan
manusia. Dapat hidup dalam rentang pH dan suhu yang luas. Lactobacillus casei-
memproduksi enzim amylase yang diketahui dapat meningkatkan tingkat cerna
dan menurunkan lactose intolerance serta mencegah konstipasi.
Merupakan bakteri gram positif yang memproduksi asam
laktat di saluran pencernaan dan hidup dalam beberapa lingkungan yang berbeda,
termasuk di beberapa makanan dan saluran pencernaan. Sangat dibutuhkan oleh
industry penghasil asam laktat Penelitian menunjukkan bahwa
Lactobacillus plantarum membantu mengurangi perut kembung. Spesies probiotik
ini juga membantu penyerapan vitamin dan antioksidan serta menghilangkan
komponen beracun dari makanan.
Ada pula satu
spesies ragi yang digunakan sebagai probiotik:
Beberapa
bakteri yang umum dipakai dalam produk tapi tanpa efek probiotik (bakteri
yoghurt):
Merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang panjang
dan berfilamen. Tidak dapat membentuk spora dan nonmotil. salah satu dari
beberapa bakteri yang biasa digunakan untuk membuat yogurt. Bakteri ini juga
ditemukan dalam makanan fermentasi lainnya.
Beberapa
bakteri lain disebutkan dalam produk probiotik:
7.3 Mekanisme Kerja
Bakteri Probiotik
Mekanisme
dan keberhasilan efek dari probiotik tergantung pada interaksi dengan
mikroflora khususnya sel immunocompetent dari mukosa intestinal. Usus merupakan
yang paling banyak secara iminologi organ dalam tubuh, kematangan dan
pengembangan optimal dari sistem kekebalan setelah lahir tergantung pada
pengembangan dan komposisi dari mikroflora dan demikian sebaliknya. Banyak
kemampuan dari mikroorganisme probiotik yang mampu menghalangi pertumbuhan dan
aktivitas yang berhubungan dengan lekatan untuk sel intestinal dari bakteri
entereropathogenic (Salmonella, Shigella,
enterotoxigenic E.coli atau Vibrio cholerae) yang mengatur mikroflora yang
berhubungan dengan usus dan mempunyai imunostimulasi atau bersifat sebagai
pengatur (Vrese & Marteau, 2007).
ð
Adhesi
Sel Mukosa Sel Usus
adhesi sel merupakan kontak
antara membrane bakteri dengan sel mukosa usus. Kemampuan ini merupakan salah
satu syarat mikroba dapat digolongkan menjadi probiotik. Sel probiotik
beradhesi dengan sel- mukosa dan lendir usus, sehingga hal ini memungkinkan sel
probiotik untuk menempati dan membentuk koloni sementara di dalam usus,
mengusir atau mematikan bakteri pathogen, dalam upaya meningkatkan imunitas
tubuh inangnya. Namun, setiap spesies bakteri probiotik memiliki struktur dinding
sel yang berbeda, sehingga kemampuannya beradhesi juga berbeda. Factor lain
yang mempengaruhi yaitu metode atau perlakuan yang digunakan. Oleh karena itu, perlu
memperhatikan sifat strain yang dibiakkan, agar diperoleh metode yang sesuai.
ð
Adhesi
dan Aggregasi Gabungan Bakteri Probiotik Dan Pathogen
BAHT
(Bacterial adhesion to hydrocarbon test) merupakan metode yang banyak digunakan
untuk mengukur permukaan sel hidrofobik pada bakteri asam laktat (Vinderola, et
al., 2004). Secara umum strain lactobacillus
menunjukkan persentase adhesi yang tertinggi (Ouwehand, et al., 2002).
Agregasi bakteri berhubungan dengan penempelan
sel dengan sel antara bakteri strain yang sama (autoaggregation) atau antara
strain genetik yang berbeda (coaggregation (Jankovic, et al., 2003). Agregasi
bakteri dianalisis terutama di lingkungan mulut, gigi, dan biofilm tetapi hanya
ada beberapa penelitian menggunakan strain probiotik dengan patogen.
Coaggregation dengan patogen usus yang berpotensi dapat berkontribusi terhadap sifat
probiotik yang berasal dari strain probiotik tertentu. Secara umum, strain
probiotik yang spesifik menunjukkan kemampuan autoaggregasi lebih tinggi
daripada strain patogen.
Hubungan
positif kemampuan antara autoaggregasi dan adhesi telah dilaporkan untuk
beberapa spesies bifidobacterial dan juga, ada korelasi antara kemampuan adhesi
dan sifat hidrofobik dalam beberapa spesies laktobasilus (Collado, Meriluoto,
dan Salminen, 2007).
ð
Pengaruh
Bakteri Probiotik Terhadap Imunitas
Bakterim probiotik dapat memodifikasi
produksi sitokinin dan T regulator menginduksi IL10 dan meningkatkan produksi
Transforming growth factor-(TGF), pada sel in vitro dan berbagai penyakit
inflamasi imun pada uji klinis di manusia (Rautava, et al., 2002).
7.4 Manfaat Probiotik
Dengan cukup mengkonsumsi
makanan atau supelemen probiotik, maka keseimbangan flora usus akan
terpelihara. Selain itu, juga akan mendapatkan berbagai manfaat, diantaranya :
1.
Membantu
membersihkan saluran cerna dan memproduksi vitamin
Bakteri
probiotik dapat membantu membersihkan saluran pencernaan dan semua membran
mukosa tempat mereka hidup. Karena itu bisa membantu mengatasi masalah-masalah
yang disebabkan sistem pencernaan yang tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Selain itu bakteri probiotik juga berfungsi memproduksi berbagai jenis vitamin
B (B-3, B-5, B6, B-9 dan B-12).
2.
Meningkatkan
fungsi hati dalam membersihkan toksin
Protein
yang terkandung dalam makanan akan diuraikan dan diserap oleh asam lambung.
Jika bakteri patogen dalam tubuh lebih dominan daripada bakteri 'baik' maka
bakteri patogen dapt mengubah sebagian protein menjadi amino, fenol dan zat-zat
beracun lainnya. Zat-zat beracun ini lalu diserap usus dan hati ketika hati
melakukan fungsinya sebagai penawar racun. Bila zat-zat berbahaya tersebut
dalam jumlah berlebihan sehingga melebihi beban yang bisa ditanggung oleh hati
dan ginjal, maka tidak semua zat berbahaya tersebut dapat diurai. Akibatnya,
zat beracun tersebut kemudian bercampur di dalam darah dan bersikulasi di
seluruh tubuh. Akhirnya bisa menjadi faktor penyebab kanker dan mempercepat
proses penuaan.
3.
Menurunkan
kolesterol darah dan trigliserida
Kolesterol
dan triglserida darah yang berlebihan bisa menyebabkan serangan jantung dan
gangguan pembuluh darah. Bakteri probiotik dapat berfungsi mengontrol
peningkatan kadar kolesterol dan menyesuaikan kadar kolesterol dalam darah.
4.
Mencegah
diare, sembelit dan mengurangi alergi
Berdasarkan
penelitian di Amerika, anak-anak yang menderita diare kronis bisa cepat sembuh
jika diberi yogurth yang mengandung probiotik. Karena bakteri 'baik' di
dalamnya bisa mencegah berkembangnya virus dan bakteri penyebab diare. Bakteri
dalam makanan probootik juga berfungsi mempercepat kinerja usus sehingga bisa
memperlancar pembuangan. Dengan demikian bisa membantu mencegah sembelit. Memberikan
makanan sumber probiotik pada anak-anak juga bisa mengurangi kemungkinan alergi
seperi asma, eksem, atau sulit mencerna susu sapai (laktose intolerance).
5.
Mencegah
perkembangan bakteri patogen
Bakteri
'baik' yang mampu menghasilkan asam laktat dan asma asetat dapat mempertahankan
pH di dalam usus pada kisaran 4,5-5,5 sehingga dapat mencegah infeksi. Dengan
demikian dapat mengurangi timbulnya diare, radang usus, dan kanker hati.
6.
Meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap penyakit
Bakteri
probiotik dapat mengaktifkan sel darah putih serta limpa yang bertanggung jawab
terhadap sistem pertahan tubuh, Dengan begitu berbagai penyakit dapat dicegah.
7.
Meningkatkan
fungsi pencernaan
Orang-orang
yang karena penyakitnya harus mengkonsumsi antibiotik akan mengalami
ketidakseimbangan flora usus, terkadang saluran pencernaan tidak bisa melakukan
fungsi penyerapan zat-zat gizi dengan baik. Akibatnya adya tahan tubuh bisa
berkurang dan mudah terkena infeksi. Mengkonsumsi bakteri probiotik akan
membantu memperbaiki kondisi tubuh.
8.
Mencegah
keropos tulang
Beberapa
jenis bakteri probiotik bisa memproduksi vitamin K yang berperan penting dalam
metabolisme tulang. Sebab salah satu penyebab terjadinya keropos tulang
(osteoporosis) adalah karena penggunaan antibiotik yang menyebabkan terbunuhnya
bakteri probiotik penghasil vitamin K.
9.
Membantu
mencegah kanker
Beberapa
jenis bakteri 'baik' seperti Lactobacillus acidopholus dan Lactobacillis
bulgaricus memiliki efek antitumor. Sedangkan beberapa jenis probiotik bisa
memecah nitrosamin, yaitu zat yang bersifat karsinogen (penyebab kanker) yang
dihasilkan oleh senyawa nitrat yang berasal dari bahan pengawet yang digunakan
dalam daging olahan seperti kornet.
10. Mencegah infeksi jamur
Cancida albicans
Jika
jamur Cancida tumbuh di luar kontrol, maka terjadinya infeksi jamur. Makanan
probiotik yang mengandung bakteri 'baik' Lactobacillus acidophilus mampu
melepas hidrogen peroksida untuk menciptakan lingkungan asam yang dapat
membunuh jamur cancida.
7.5 Aplikasi Probiotik
Mikroorganisme
probiotik apabila diteliti satu persatu, ditambah dengan menganalisa
biokimianya, memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing didalam menguraikan dan
membentuk enzim dan hormon tertentu yang dibutuhkan sebagai pendukung
pertumbuhan. Pada dasarnya, setiap makhluk hidup, baik hewan, tanaman maupun
manusia, memerlukan kehadiran probiotik sebagai pendukung pertumbuhannya.
Misalnya saja hewan dan manusia, yang di dalam saluran pencernaannya terdapat
banyak sekali mikroorganisme probiotik yang membantu mengaktifkan dan
meningkatkan kerja enzim dalam pencernaan dan penyerapan makanan
dalam tubuh yang kemudian digunakan oleh tubuh menjadi pendukung vitalitas
pertumbuhan. Bakteri probiotik biasanya digunakan untyuk memeram makanan, lalu
manusia mengonsumsinya dalam bentuk makanan itu sendiri. Makanan yang mengandung
probiotik di antaranya: kombucha, keju, kefir, kimchi, dadih, dll. Namun,
sekarang adapula bakteri probiotik yang telah dikeringkan dengan menggunakan
freeze dryer, lalu dimasukkan dalam kapsul.
Probiotik
tidak hanya diaplikasikan pada makanan untuk
manusia saja, tapi juga diplikasikan pada hewan ternak dan budidaya hewan perairan. Hal
ini disebabkan karena terjadinya penurunan kualitas dan hasil panen disebabkan
adanya penmyakit yang mebnyerang. Oleh karenanya, dalam pakan perlu ditambahkan
probiotik, misalnya dalam pembuatan silase (awetan pakan) dan pellet ikan. Pada
akuakultur, bakteri probiotik diosebarkan untuk membantu menguraikan senyawa
toksik yang terdapat di perairan dan membunuh bakteri pathogen.
Pada
tanaman, mikroorganisme probiotik pada akar membantu mengubah unsur-unsur hara
yang terdapat didalam tanah menjadi zat yang dapat diserap oleh tanaman.
Begitupula mikroorganisme probiotik yang terdapat didalam tanah, yang membantu
mendekomposisi bahan yang ada sehingga dapat digunakan oleh tanaman sebagai
sumber pertumbuhan. Mikroorganisme probiotik pada tanah juga membantu menekan
perkembangan biota patogenik seperti jamur dan penyakit lainnya, sehingga
tanaman lebih aman terhadap serangan jamur dan penyakit.
7.6 Probiotik
Vs Antibiotik
Antibiotic
bersifat tidak spesifik, sehinggha terkadang dapat mematikan mikroba yang
menguntungkan yang mampu menyeimbangkan ekosistem. Murdjani
(2004) menyatakan bahwa di era globalisasi pemasaran produk ke pasar internasional
harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya adalah tidak mengandung residu
antibiotik, pestisida serta bahan kimia lain, seperti hormon. Hal tersebut
merupakan sinyal bagi kita untuk secara bertahap meninggalkan penggunaan
antibiotik menuju sistem pengendalian penyakit yang lebih ramah lingkungan dan
kesehatan (Chytanya et al. 2002: Devaraja et al. 2002; Irianto & Austin
2002: Haryanti et al., 2003; Isnansetyo 2005; Muliani 2005; Susanto et al.,
2005; Farzanfar 2006; Watson et al., 2008). Sedangkan probiotik mampu bekerja
lebih spesifik, mampu menguraikan senyawa toksik berbahaya serta memperkuat
imnuitas inangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar